1 | PENDIDIKAN | 1.a.1. Tingkat Partisipasi warga negara usia 5-6 tahun yang berpartisipasi dalam PAUD | Perbandingan antara jumlah anak usia 5-6 tahun yang sudah tamat atau sedang belajar di satuan PAUD dengan jumlah anak usia 5-6 tahun pada kabupaten yang bersangkutan dikali 100%
| Outcome | 98.63 % | 3312/3358 x 100% |
2 | PENDIDIKAN | 1.a.1.1 Jumlah Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Terakreditasi (Negeri dan Swasta) | | Output | 90 Unit | |
3 | PENDIDIKAN | 1.a.1.2 Jumlah peserta didik PAUD (Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah | | Output | 4690 Orang | |
4 | PENDIDIKAN | 1.a.1.3 Jumlah peserta didik PAUD (Negeri dan Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan | | Output | 160 Orang | |
5 | PENDIDIKAN | 1.a.1.4 Jumlah kebutuhan minimal pendidik PAUD (Negeri dan Swasta) | | Output | 438 Orang | |
6 | PENDIDIKAN | 1.a.1.5 Jumlah pendidik pada PAUD (Negeri dan Swasta) | | Output | 550 Orang | |
7 | PENDIDIKAN | 1.a.1.6 Jumlah pendidik PAUD (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) bidang pendidikan anak usia dini, kependidikan lain atau psikologi dan sertifikat profesi guru pendidikan anak usia dini | | Output | 407 Orang | |
8 | PENDIDIKAN | 1.a.1.7 Jumlah kepala sekolah PAUD berijazah D-IV atau S1,sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah untuk PAUD formal atau sertifikat pendidikan dan pelatihan kepala satuan PAUD non-formal dari lembaga | | Output | 146 Orang | |
9 | PENDIDIKAN | 1.a.2. Tingkat partisipasi warga negara usia 7-12 tahun yang berpartisipasi dalam sekolah dasar | Perbandingan jumlah anak usia 7-12 tahun yang sudah tamat atau sedang belajar di sekolah dasar dengan jumlah anak usia 7-12 tahun pada wilayah yang bersangkutan dikalikan 100%
| Outcome | 116.65 % | 12981 / 11128 x 100% |
10 | PENDIDIKAN | 1.a.3. Tingkat partisipasi warga negara usia 13-15 tahun yang berpartisipasi dalam pendidikan menengah pertama | Perbandingan jumlah anak usia 13-15 tahun yang sudah tamat atau sedang belajar di sekolah menengah pertama dengan jumlah anak usia 13-15 tahun pada wilayah yang bersangkutan dikalikan 100%
| Outcome | 152.87 % | 9440 / 6175 x 100% |
11 | PENDIDIKAN | 1.a.2,1.a.3.1 Jumlah SD dan SMP Negeri Terakreditasi | | Output | 95 Unit | |
12 | PENDIDIKAN | 1.a.2,1.a.3.2 Jumlah peserta didik jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah | | Output | 12981 Orang | |
13 | PENDIDIKAN | 1.a.2,1.a.3.3 Jumlah peserta didik jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah | | Output | 10583 Orang | |
14 | PENDIDIKAN | 1.a.2,1.a.3.4 Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah dasar (Negeri danSwasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan | | Output | 9463 Orang | |
15 | PENDIDIKAN | 1.a.2,1.a.3.5 Jumlah peserta didik pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang menerima pembebasan biaya pendidikan | | Output | 8061 Orang | |
16 | PENDIDIKAN | 1.a.2,1.a.3.6 Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) | | Output | 833 Orang | |
17 | PENDIDIKAN | 1.a.2,1.a.3.7 Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) | | Output | 615 Orang | |
18 | PENDIDIKAN | 1.a.2,1.a.3.8 Jumlah pendidik pada jenjang sekolah dasar | | Output | 870 Orang | |
19 | PENDIDIKAN | 1.a.2,1.a.3.9 Jumlah pendidik pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) | | Output | 636 Orang | |
20 | PENDIDIKAN | 1.a.2,1.a.3.10 Jumlah kebutuhan minimal tenaga kependidikan pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) | | Output | 154 Orang | |
21 | PENDIDIKAN | 1.a.2,1.a.3.11 Jumlah kebutuhan minimal tenaga kependidikan pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) | | Output | 46 Orang | |
22 | PENDIDIKAN | 1.a.2,1.a.3.12 Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) | | Output | 265 Orang | |
23 | PENDIDIKAN | 1.a.2,1.a.3.13 Jumlah tenaga kependidikan pada jenjang sekolah menengah pertama(Negeri dan Swasta) | | Output | 253 Orang | |
24 | PENDIDIKAN | 1.a.2,1.a.3.14 Jumlah pendidik pada jenjang sekolah dasar (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik | | Output | 870 Orang | |
25 | PENDIDIKAN | 1.a.2,1.a.3.15 Jumlah pendidik pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dan sertifikat pendidik | | Output | 636 Orang | |
26 | PENDIDIKAN | 1.a.2,1.a.3.16 Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah dasar(Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah | | Output | 77 Orang | |
27 | PENDIDIKAN | 1.a.2,1.a.3.17 Jumlah kepala sekolah pada jenjang sekolah menengah pertama(Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah D-IVatau S1,sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah | | Output | 23 Orang | |
28 | PENDIDIKAN | 1.a.2,1.a.3.18 Jumlah tenaga penunjang lainnya pada jenjang sekolah dasar(Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah SMA/sederajat | | Output | 79 Orang | |
29 | PENDIDIKAN | 1.a.2,1.a.3.19 Jumlah tenaga penunjang lainnya pada jenjang sekolah menengah pertama (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah SMA/sederajat | | Output | 52 Orang | |
30 | PENDIDIKAN | 1.a.4. Tingkat partisipasi warga negara usia 7-18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah yang berpartisipasi dalam pendidikan kesetaraan | Perbandingan jumlah anak usia 7-18 Tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah yang sudah tamat atau sedangbelajar di pendidikan kesetaraan dengan jumlah anak usia 7-18 Tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah pada wilayah yang bersangkutan dikalikan 100%
| Outcome | 0 % | 0 / 23275 x 100% |
31 | PENDIDIKAN | 1.a.4.1 Jumlah satuan pendidikan kesetaraan terakreditasi (Negeri dan Swasta) | | Output | 3 Unit | |
32 | PENDIDIKAN | 1.a.4.2 Jumlah peserta didik pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) yang menerima perlengkapan dasar peserta didik dari Pemerintah Daerah | | Output | 1272 Orang | |
33 | PENDIDIKAN | 1.a.4.3 Jumlah peserta didik pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta)yang menerima pembebasan biaya pendidikan | | Output | 1272 Orang | |
34 | PENDIDIKAN | 1.a.4.4 Jumlah kebutuhan minimal pendidik pada satuan pendidikankesetaraan (Negeri dan Swasta) | | Output | 19 Orang | |
35 | PENDIDIKAN | 1.a.4.5 Jumlah pendidik pada satuan pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) | | Output | 24 Orang | |
36 | PENDIDIKAN | 1.a.4.6 Jumlah pendidik pada satuan pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) | | Output | 24 Orang | |
37 | PENDIDIKAN | 1.a.4.7 Jumlah kepala sekolah pada jenjang kesetaraan yang memiliki ijazah D-IV atau S1, sertifikat pendidik dan surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah | | Output | 3 Orang | |
38 | PENDIDIKAN | 1.a.4.8 Jumlah kepala sekolah pada satuan pendidikan kesetaraan (Negeri dan Swasta) yang memiliki ijazah D-IV atau S1 | | Output | 3 Orang | |
39 | KESEHATAN | 1.b.1. Rasio daya tampung Rumah Sakit terhadap jumlah penduduk | Perbandingan Jumlah Daya Tampung rumah sakit rujukan dibagi dengan Jumlah penduduk di kabupaten/kota dikalikan 100%
| Outcome | 1.025 % | 1310/127846 x 100% |
40 | KESEHATAN | 1.b.1.1 Jumlah RS Rujukan kabupaten/kota yang memenuhi sarana, prasarana dan alat kesehatan (SPA) sesuai standar | | Output | 7 Unit | |
41 | KESEHATAN | 1.b.2. Presentase RS Rujukan Tingkat Kabupaten/Kota yang terakreditasi | perbandingan Jumlah RS Rujukan yang terakreditasi dengan Jumlah RS di Kabupaten Kota dikalikan 100%
| Outcome | 87.5 % | 7/8 x 100% |
42 | KESEHATAN | 1.b.2.1 Jumlah RS dibina dan dipersiapkan akreditasinya | | Output | 1 Unit | |
43 | KESEHATAN | 1.b.4. Presentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan kesehatan | Perbandingan Jumlah Ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan dengan Jumlah ibu bersalin di kabupaten/kota dikalikan 100%
| Outcome | 100 % | 1409/ 1409 x 100% |
44 | KESEHATAN | 1.b.4.1 Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia | | Output | 18 - | |
45 | KESEHATAN | 1.b.4.2 Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan persalinan sesuai standar | | Output | 162 Orang | |
46 | KESEHATAN | 1.b.5. Presentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir | Perbandingan Jumlah bayi baru lahir yang mendapatkan layanan kesehatan sesuai standar dengan Jumlah bayi baru lahir di kabupaten/kota dikalikan 100%
| Outcome | 99.01 % | 1396/ 1410 x 100% |
47 | KESEHATAN | 1.b.5.1 Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia | | Output | 12 - | |
48 | KESEHATAN | 1.b.5.2 Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan neonatal esensial sesuai standar
| | Output | 163 Orang | |
49 | KESEHATAN | 1.b.6. Cakupan pelayanan kesehatan balita sesuai standar | Perbandingan Jumlah balita yang mendapatkan layanan kesehatan sesuai standar dengan Jumlah balita di kabupaten/kota dikalikan 100%
| Outcome | 92.36 % | 4766/ 5160 x 100% |
50 | KESEHATAN | 1.b.6.1 Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia | | Output | 10 - | |
51 | KESEHATAN | 1.b.6.2 Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan balita sesuai standar
| | Output | 95 Orang | |
52 | KESEHATAN | 1.b.7. Presentase anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar | Perbandingan Jumlah anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan layanan kesehatan sesuai standar dengan Jumlah anak usia pendidikan dasar di kabupaten/kota dikalikan 100%
| Outcome | 105.32 % | 18224/ 17303 x 100% |
53 | KESEHATAN | 1.b.7.1 Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia | | Output | 10 - | |
54 | KESEHATAN | 1.b.7.2 Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan anak usia pendidikan dasar sesuai standar
| | Output | 67 Orang | |
55 | KESEHATAN | 1.b.8. Presentase orang usia 15-59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar | Perbandingan Jumlah orang usia 15-59 tahun yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar dengan Jumlah orang usia 15-59 tahun di kabupaten/kota dikalikan 100%
| Outcome | 92.98 % | 77137/ 82959 x 100% |
56 | KESEHATAN | 1.b.8.1 Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia | | Output | 10 - | |
57 | KESEHATAN | 1.b.8.2 Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar
| | Output | 85 Orang | |
58 | KESEHATAN | 1.b.9. Presentase warga negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar | Perbandingan Jumlah warga negara usia 60 tahun ke atas yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar dengan Jumlah warga negara usia 60 tahun ke atas di Kabupaten/kota dikalikan 100%
| Outcome | 100 % | 18453/ 18453 x 100% |
59 | KESEHATAN | 1.b.9.1 Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia | | Output | 10 - | |
60 | KESEHATAN | 1.b.9.2 Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar
| | Output | 67 Orang | |
61 | KESEHATAN | 1.b.10. Presentase Penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar | Perbandingan Jumlah penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dengan Jumlah penderita hipertensi di kabupaten/kota dikalikan 100%
| Outcome | 100 % | 10657/ 10657 x 100% |
62 | KESEHATAN | 1.b.10.1 Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia | | Output | 10 - | |
63 | KESEHATAN | 1.b.10.2 Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar
| | Output | 81 Orang | |
64 | KESEHATAN | 1.b.11. Presentase penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar | Perbandingan Jumlah penderita DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dengan Jumlah penderita DM di Kabupaten/Kota dikalikan 100%
| Outcome | 100 % | 3373/ 3373 x 100% |
65 | KESEHATAN | 1.b.11.1 Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia | | Output | 10 - | |
66 | KESEHATAN | 1.b.11.2 Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar | | Output | 99 Orang | |
67 | KESEHATAN | 1.b.12. Jumlah Penderita ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar | Perbandingan Jumlah Penderita ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar dengan Jumlah penderita ODGJ di Kabupaten/Kota dikalikan 100%
| Outcome | 100 % | 148/148 x 100% |
68 | KESEHATAN | 1.b.12.1 Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia | | Output | 5 - | |
69 | KESEHATAN | 1.b.12.2 Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar | | Output | 67 Orang | |
70 | KESEHATAN | 1.b.13. Presentase orang terduga TBC mendapatkan pelayanan TBC sesuai standar | Perbandingan Jumlah penderita TBC yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dengan Jumlah penderita TBC di Kabupaten/Kota dikalikan 100%
| Outcome | 100 % | 148/148 x 100% |
71 | KESEHATAN | 1.b.13.1 Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia | | Output | 31 - | |
72 | KESEHATAN | 1.b.13.2 Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar | | Output | 99 Orang | |
73 | KESEHATAN | 1.b.14. Presentase orang dengan resiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar | Perbandingan Presentase orang dengan resiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar
dengan Jumlah orang dengan resiko terinfeksi HIV di Kabupaten/Kota dikalikan 100%
| Outcome | 100 % | 3197/ 3197 x 100% |
74 | KESEHATAN | 1.b.14.1 Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia | | Output | 30 - | |
75 | KESEHATAN | 1.b.14.2 Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan kesehatan sesuai standar | | Output | 99 Orang | |
76 | KESEHATAN | 1.b.3. Presentase ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan ibu hamil | Jumlah ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan : Jumlah ibu hamil di Kabupaten/kota x 100%
| Outcome | 95.53 % | 1388/ 1453 x 100% |
77 | KESEHATAN | 1.b.3.1 Jumlah dukungan logistik kesehatan yang tersedia | | Output | 10 Unit | |
78 | KESEHATAN | 1.b.3.2 Jumlah SDM kesehatan untuk pelayanan antenatal
| | Output | 181 Orang | |
79 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.4.2 Tersusun dan ditetapkannya JAKSTRADA Kab/Kota | ada/tidak | Output | ADA - | |
80 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.1. Rasio luas kawasan permukiman rawan banjir yang terlindungi oleh infrastruktur pengendalian banjir di WS kewenangan kab/Kota | Perbandingan Luas kawasan permukiman rawan banjir yang terlindungi oleh infrastruktur pengendalian banjir di WS kewenangan Kab/Kota (ha) dengan Luas kawasan permukiman rawan banjir di WS kewenangan Kab/Kota x 100%
| Outcome | % | |
81 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.2. Rasio luas kawasan permukiman sepanjang pantai rawan abrasi, erosi, dan akresi yang terlindungi oleh infrastruktur pengaman pantai di WS Kewenangan kabupaten/kota | Perbandingan Luas kawasan permukiman sepanjang pantai rawan abrasi, erosi dan akresi yang terlindungi oleh infrastruktur pengaman paantai di WS kewenangan Kab/kota dengan Luas kawasan permukiman sepanjang pantai rawan abrasi di WS kewenangan Kab/kota x 100%
| Outcome | % | |
82 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.1,1.c.2.1 Luas kawasan permukiman rawan banjir di WS kewenangankabupaten/kota | | Output | Ha | |
83 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.1,1.c.2.2 Panjang sungai di kawasan permukiman yang rawan banjir di WS kewenangan kabupaten/kota (m) | | Output | - | |
84 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.1,1.c.2.3 Luas kawasan permukiman sepanjang pantai yang rawan abrasi erosi dan akresi di WS kewenangan kabupaten/kota
| | Output | ha | |
85 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.1,1.c.2.4 Panjang pantai di kawasan permukiman yg rawan abrasi, erosi,akresi di WS kewenangan kabupaten/kota (m) | | Output | - | |
86 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.1,1.c.2.5 Rencana Tata Pengaturan air dan tata pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air WS Kewenangan kabupaten/kota | | Output | - | |
87 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.1,1.c.2.6 Rencana Teknis tata pengaturan air dan tata pengairan/rencana pengelolaan sumber daya air kewenangan kabupaten/kota | | Output | - | |
88 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.1,1.c.2.7 Data prasarana dan sarana pengaman pantai dan sungai milik pemerintah kabupaten/kota | | Output | - | |
89 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.3. Rasio luas daerah irigasi kewenangan kab/kota yang dilayani oleh jaringan irigasi | perbandingan luas daerah irigasi kewenangan kab/kota yang dilayani oleh jaringan irigasi yang dibangun (ha), ditingkatkan (ha), direhabilitasi (ha), dioperasi dan dipelihara (ha) di tahun eksisting dengan Luas daerah irigasi kewenangan kabupaten/kota x 100%
| Outcome | % | |
90 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.3.1 Persentase panjang jaringan irigasi primer dalam kondisi baik | perbandingan Panjang saluran irigasi primer dalam kondisi baik (m) dengan Panjang jaringan irigasi primer (m) x 100%
| Output | % | |
91 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.3.2 Persentase panjang jaringan irigasi sekunder dalam kondisi baik
| perbandingan Panjang saluran irigasi sekunder dalam kondisi baik (m) dengan Panjang jaringan irigasi sekunder (m) x 100%
| Output | 81 % | 4050/ 5000 x 100% |
92 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.4. Presentase jumlah rumah tangga yang mendapatkan akses terhadap air minum melalui SPAM jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi terhadap rumah tangga di seluruh kabupaten/kota | perbandingan Jumlah kumulati masyarakat yang rumah tangga yang mendapatkan akses terhadap air minum melalui SPAM jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi di dalam sebuah kab/kota dengan Jumlah total proyeksi rumah tangga di seluruh kab/kota tersebut x 100%
| Outcome | 97.08 % | 31066/ 32001 x 100% |
93 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.4.1 Pemenuhan dokumen RISPAM kabupaten/kota | ada/tidak | Output | ADA - | |
94 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.4.3 Jumlah BUMD dan atau UPTD Kab/Kota penyelenggaran SPAM
| | Output | 1 - | |
95 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.4.4 Jumlah izin yang diberikan kepada Badan Usaha untuk melakukan penyelenggaraan SPAM
| | Output | 1 - | |
96 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.4.5 Jumlah kerja sama penyelenggaran SPAM dengan pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah lain.
| | Output | - | |
97 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.5. Presentase jumlah rumah tangga yang memperoleh layanan pengolahan air limbah domestik | perbandingan Jumlah rumah yang memiliki akses pengolahan berupa cubluk + jumlah rumah yang lumpur tinjanya telah dioleh di PLT + Jumlah rumah yang memiliki sambungan rumah dan air limbahnya diolah di IPALD dengan Jumlah rumah di Kabupaten x 100%
| Outcome | 0.57 % | 181/ 32001 x 100% |
98 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.5.1 Jumlah rumah dengan akses unit pengolahan setempat untuk kegiatan pemenuhan pelayanan dasar menggunakan SPALD S | | Output | 1464 - | |
99 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.5.2 Jumlah rumah dengan akses sambungan rumah untuk kegiatan pemenuhan pelayanan dasar menggunakan SPALD-T
| | Output | 2676 - | |
100 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.5.3 Jumlah rumah dengan akses unit pengolahan setempat dan datajumlah rumah dengan akses sambungan rumah untuk kegiatan pemenuhan pelayanan dasar menggunakan SPALD S dan SPALDT
| | Output | 4140 - | |
101 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.5.4 Jumlah rumah yang sudah menerima pelayanan jasa penyedotan lumpur tinja
| | Output | 181 - | |
102 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.5.5 Jumlah rumah yang sudah menerima pelayanan jasa pengolahan lumpur tinja
| | Output | 181 - | |
103 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.5.6 Jumlah rumah yang sudah menerima pelayanan jasa pengolahan air limbah domestik
| | Output | 181 - | |
104 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.5.7 Kinerja penyediaan pelayanan SPALD S akses dasar
| perbandingan Jumlah Rumah yang memiliki akses pengolahan berupa cubluk atau tanki septik dengan Jumlah Rumah di wilayah pengembangan SPALD dengan kepadatan penduduk pada wilayah terbangun <25 jiwa/ha x 100%
| Output | 91.06 - | 27272/ 29948 x 100% |
105 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.5.8 Kinerja penyediaan pelayanan SPALD S akses aman | perbandingan Jumlah rumah yang lumpur tinjanya telah diolah di IPLT dengan Jumlah rumah di wilayah pengembangan SPALDS dengan kepadatan penduduk pada wilayah terbangun >25 jiwa/ha x 100%
| Output | 0.6 - | 181/29948 x 100% |
106 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.5.9 Kinerja Penyediaan pelayanan SPALD T akses aman
| perbandingan Jumlah rumah yang memiliki sambungan rumah dan air limbahnya diolah di IPALD dengan Jumlah rumah di wilayah pengembangan SPALD T x 100%
| Output | 0 - | 0/22536 x 100% |
107 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.5.10 Kinerja penyediaan unit pengolahan setempat | perbandingan Jumlah rumah yang memiliki akses unit pengolahan setempat dengan Jumlah rumah yang termasuk dalam wilayah pengembangan SPALD-S x 100%
| Output | 13.82 - | 4140/ 29948 x 100% |
108 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.5.1 1 Kinerja penyediaan sarana pengangkutan lumpur tinja | perbandingan Jumlah sarana pengangkutan yang tersedia dengan Jumlah sarana pengangkutan yang
ibutuhkan kab/kota x 100% | Output | 100 - | 4/4 x 100% |
109 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.6. Rasio kepatuhan IMB Kab/Kota | perbandingan Jumlah pemanfaatan IMB yang sesuai peruntukannya dengan Jumlah IMB yang berlaku x 100%
| Outcome | 100 % | 71/71 x 100% |
110 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.6.1 Rasio bangunan gedung (kecuali rumah tinggal tunggal dan rumah deret sederhana) yang laik fungsi | perbandingan Jumlah bangunan gedung (kecuali rumah tinggal tunggal dan rumah deret sederhana) yang laik fungsi yang berlaku dengan Jumlah bangunan gedung (kecuali rumah tinggal tunggal dan rumah deret sederhana) x 100%
| Output | % | |
111 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.6.2 Jumlah IMB yang diberikan oleh Pemerintah Kab/Kota dalam tahun eksisting | | Output | 10677 - | |
112 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.6.3 Penetapan Peraturan Daerah tentang Bangunan/Gedung | ada/tidak | Output | ADA - | |
113 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.6.4 Penetapan Keputusan Bupati/Walikota tentang Tim Ahli bangunan/Gedung
| ada/tidak | Output | ADA - | |
114 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.6.5 Jumlah bangunan gedung yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota untuk dilindungi dan dilestarikan
| | Output | 10 - | |
115 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.6.6 Jumlah bangunan gedung yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota untuk kepentingan strategis daerah provinsi
| | Output | 10 - | |
116 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.6.7 Jumlah bangunan gedung negara milik Pemerintah Kab/Kota
| | Output | 10 - | |
117 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.6.8 Jumlah bangunan gedung negara milik pemerintah kabupaten/kota yang dipelihara/dirawat
| | Output | 10 - | |
118 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.7. Tingkat kemantapan jalan kabupaten/kota | perbandingan Jumlah panjang jalan dalam kondisi mantap dengan Jumlah total panjang jalan kab/kota x 100%
| Outcome | 90.49 % | 105440/116516 x 100% |
119 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.7. 1 Panjang jalan berdasarkan yang ditetapkan kepala daerah dalam SKjalan kewenangan Kab/Kota (m)
| | Output | 116.516 - | |
120 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.7. 2 Panjang jalan yang dibangun (m) | | Output | - | |
121 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.7. 3 Panjang jembatan yg dibangun (m)
| | Output | - | |
122 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.7. 4 Panjang jalan yang ditingkatkan struktur/fungsi (m)
| | Output | 3.801 - | |
123 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.7. 5 Panjang jembatan yang diganti/dilebarkan (m)
| | Output | - | |
124 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.7. 6 Panjang jalan yang direkonstruksi atau direhabilitasi (m) | | Output | - | |
125 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.7. 7 Panjang jembatan yang direhabilitasi (m)
| | Output | - | |
126 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.7. 8 Panjang jalan yang dipelihara (m)
| | Output | 16864.57 - | |
127 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1. Rasio tenaga operator/teknisi/analisis yang memiliki sertifikat kompetensi | perbandingan Jumlah tenaga kerja konstruksi yang terlatih di wilayah kab/kota yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan operator dan teknis/analisdengan Jumlah kebutuhan tenaga operator dan teknis/analis di wilayah kab/kota x 100%
| Outcome | % | |
128 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.1 Jumlah Pelatihan Tenaga operator/teknisi/analis di wilayahkabupaten/kota | | Output | Orang | |
129 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.2 Jumlah tenaga kerja operator/teknisi/analis yang terlatih diwilayah kabupaten/kota
| | Output | 13 Orang | |
130 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.3 Jumlah tenaga kerja konstruksi terlatih yang tersertifikasioperator/teknisi/analis di wilayah kabupaten/kota | | Output | 128 Orang | |
131 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.4 Terselenggaranya Sistem Informasi Pembina Jasa Konstruksi Cakupankabupaten/kota yang aktif dengan data termutakhir | ada/tidak | Output | ADA - | |
132 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.5 Tersedianya data dan informasi potensi pasar jasa konstruksidi wilayah kabupaten/kota untuk tahun berjalan yang bersumberdari APBD Kab/Kota | ada/tidak | Output | ADA - | |
133 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.6 Tersedianya data dan informasi potensi pasar jasa konstruksidi wilayah kabupaten/kota untuk tahun berjalan yang bersumber dari APBN | ada/tidak | Output | ADA - | |
134 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.7 Tersedianya data dan informasi potensi pasar jasa konstruksiwilayah kabupaten/kota untuk tahun berjalan yang bersumber dari pendanaan lainnya | ada/tidak | Output | ADA - | |
135 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.8 Tersedianya data dan informasi paket pekerjaan jasa konstruksisesuai kewenangannya yang sudah dan sedang dilaskanakan olehbadan usaha jasa konstruksi yang termutakhir secara berkala | ada/tidak | Output | ADA - | |
136 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.9 Tersedianya data dan profil OPD sub-urusan jasa konstruksikabupaten/kota | ada/tidak | Output | ADA - | |
137 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.10 Tersedianya data dan informasi pelatihan tenaga operator dan teknisi/analis konstruksi di wilayah kabupaten/kota yangdilaksanakan sendiri atau melalui kerjasama dengan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kerja (LPPK) yang diregistrasi olehmenteri | ada/tidak | Output | ADA - | |
138 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.11 Tersedianya data dan informasi tenaga kerja konstruksi yang terlatih di wilayah Kabupaten/kota yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan operator dan teknisi/analis | ada/tidak | Output | ADA - | |
139 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.12 Tersedianya data dan informasi tenaga kerja konstruksi terlatih yang tersertifikasi operator/teknisi/analis di wilayah kab/kota | ada/tidak | Output | ADA - | |
140 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.13 Tersedianya data dan informasi badan usaha yang mendapatkan pembinaan di wilayah kabupaten/kota | ada/tidak | Output | ADA - | |
141 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.14 Tersedianya data dan informasi pemenuhan komitmen permohonan IUJK badan usaha dan TDUP yang disetujui | ada/tidak | Output | ADA - | |
142 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.15 Tersedianya data dan informasi hasil pengawasan ketidaksesuaian jenis, sifat, klasifikasi, layanan usaha, bentuk dan/atau kualifikas iusaha dengan kegiatan usaha jasa konstruksi yang menjadi kewenangan pengawasannya | ada/tidak | Output | ADA - | |
143 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.16 Tersedianya data dan informasi kecelakaan konstruksi pada proyekyang menjadi kewenangan pengawasannya | ada/tidak | Output | ADA - | |
144 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.17 Tersedianya data dan informasi hasil pengawasan ketidaksesuaian jenis, sifat, klasifikasi, layanan usaha, bentuk dan/atau kualifikasi usaha dengan segmentasi pasar jasa konstruksi yang menjadi kewenangan pengawasannya | ada/tidak | Output | ADA - | |
145 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.18 Jumlah badan usaha yang memiliki IUJKN di wilayah kab/kota | | Output | 200 - | |
146 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.19 Jumlah usaha perseorangan yang memiliki TDUP di wilayah kabupaten/kota | | Output | - | |
147 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.20 Jumlah badan usaha yang memiliki IUJKN yang terlibat dalam proyek di wilayah Kab/Kota | | Output | 27 - | |
148 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.21 Jumlah badan usaha yang mendapatkan pembinaan di wilayah Kab/Kota | | Output | 77 - | |
149 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.22 Jumlah pemenuhan komitmen permohonan IUJK badan usaha dan TDUP yang disetujui | | Output | 27 - | |
150 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.23 Jumlah pengawasan terkait ketidaksesuaian jenis, sifat,klasifikasi, layanan usaha, bentuk dan/atau kualifikasi usaha dengan kegiatan usaha jasa konstruksi yang menjadi kewenangan pengawasannya
| | Output | 510 - | |
151 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.24 Jumlah kecelakaan konstruksi pada proyek yang menjadi kewenangan pengawasannya | | Output | - | |
152 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.1.25 Jumlah pengawasan terkait ketidaksesuaian jenis, sifat,klasifikasi, layanan usaha, bentuk dan/atau kualifikasi usaha dengan segmentasi pasar jasa konstruksi yang menjadi kewenangan pengawasannya | | Output | 510 - | |
153 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.8.2. Rasio proyek yang menjadi kewenangan pengawasannya tanpa kecelakaan konstruksi | perbandingan Jumlah proyek yang menjadi kewenangan pengawasannya tanpa kecelakaan konstruksi dengan Jumlah total proyek yang menjadi kewenangan pengawasannya x 100%
| Outcome | 100 % | 510/510 x 100% |
154 | PEKERJAAN UMUM | Kinerja penyediaan prasarana pengolahan lumpur tinja | Jumlah kapasitas pengolahan lumpur tinja yang tersedia : Jumlah kapasitas lumpur tinja yang dibutuhkan kab/kota x 100%
| Output | 100 % | 68/68 x 100% |
155 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.5.13 Kinerja penyediaan sambungan rumah yang tersambung ke IPALD | Jumlah rumah yang memiliki sambungan rumah yang tersambung dengan IPALD : Jumlah rumah yang dilayani dengan SPALD-T pada kab/kota x 100%
| Output | 94.35 % | 2676/2836 x 100% |
156 | PEKERJAAN UMUM | Kinerja penyediaan jasa penyedotan lumpur tinja | Jumlah rumah yang tanki septiknya sudah disedot : Jumlah rumah yang termasuk dalam wilayah pengembangan SPALD – S x 100%
| Output | 0.60 % | 181/29948 x 100% |
157 | PEKERJAAN UMUM | Panjang jembatan yang dipelihara (m)
| | Output | 588.76 - | |
158 | PEKERJAAN UMUM | 1.c.3.3 Persentase panjang jaringan irigasi tersier dalam kondisi baik | perbandingan Panjang saluran irigasi tersier dalam kondisi baik (m) dengan Panjang jaringan irigasi tersier (m) x 100%
| Output | % | |
159 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.5.4 Jumlah unit rumah yang terfasiltasi akses sanitasi (on site / offsite) | | Output | Ha | |
160 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.5.6 Jumlah unit rumah yang terfasilitasi akses PJU | | Output | Unit | |
161 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.1. Hunian untuk enyediaan dan rehabilitasi rumah layak huni bagi korban bencana kabupaten/kota | Jumlah unit rumah korban bencana yang ditangani pada tahun n : Jumlah total rencana unit rumah korban bencana yang akan ditangani pada tahun n x 100%
| Outcome | Unit | |
162 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.1.2 Jumlah rumah yang terkena bencana alam | | Output | Unit | |
163 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.1.1 Jumlah rumah yang berada pada kawasan rawan bencana dan rencana penanganannya | | Output | Unit | |
164 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.1.3 Jumlah RT, KK dan Jiwa korban yang rumahnya terkena bencana alam | | Output | Jiwa | |
165 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.1.4 Jumlah unit rumah korban bencana yang direhabilitasi sesuai dengan rencana aksi
| | Output | Unit | |
166 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.1.5 Jumlah unit rumah korban bencana yang dibangun kembali sesuai dengan rencana aksi | | Output | Unit | |
167 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.1.6 Jumlah unit rumah korban bencana yang dibangun baru/relokasi sesuai dengan rencana aksi | | Output | Unit | |
168 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.1.7 Jumlah unit dan lokasi rumah sewa yang akan menjadi tempat tinggal sementara korban bencana | | Output | Unit | |
169 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.1.8 Jumlah RT, KK dan Jiwa korban bencana yang terfasilitasi | | Output | Rumah Tangga | |
170 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.2. Fasilitasi hunian penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat terdampak relokasi program pemerintah kabupaten/kota | (Rumah tangga penerima fasilitas penggantian hak atas penguasaan tanah dan atau bangunan + Rumah tangga penerima subsidi uang sewa + Rumah tangga penerima penyediaan rumah layak huni) : Jumlah total rumah tangga terkena relokasi program pemerintah daerah yang memenuhi kriteria penerima pelayanan x 100%
| Outcome | Unit | |
171 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.2.1 Jumlah rumah tangga penerima layanan yang telah mendapatkan fasilitasi ganti kerugian aset properti berdasarkan rencana pemenuhan SPM | | Output | Rumah Tangga | |
172 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.2.2 Jumlah rumah tangga penerima kegiatan layanan yang belum mendapatkan fasilitasi penggantian hak atas tanah dan/atau bangunan berdasarkan rencana pemenuhan SPM | | Output | Rumah Tangga | |
173 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.2.3 Jumlah rumah tangga penerima kegiatan layanan subsidi uang sewa berdasarkan rencana pemenuhan SPM | | Output | Rumah Tangga | |
174 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.2.4 Jumlah rumah tangga penerima kegiatan layanan yang telah mendapatkan penyediaan rumah layak huni berdasarkan rencana pemenuhan SPM | | Output | Rumah Tangga | |
175 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.2.5 Jumlah rumah tangga penerima layanan yang belum mendapatkan penyediaan rumah layak huni berdasarkan rencana pemenuhan SPM | | Output | Rumah Tangga | |
176 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.2.6 Jumlah total luasan (Ha) pengadaan tanah | | Output | Ha | |
177 | PERUMAHAN RAKYAT | Persentase kawasan permukiman kumuh dibawah 10 ha di kab/ kota yang ditangani | Perbandingan Luas kawasan permukiman kumuh dibawah 10 ha yang ditangani (ha) dengan Luas kawasan permukiman kumuh di bawah 10 ha dikalikan 100%
| Outcome | 44.72 % | 17848/ 39912 x 100% |
178 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.3. Persentase kawasan permukiman kumuh < 10 Ha | | Output | 39912 Ha | |
179 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.3.2 Jumlah unit peningkatan kualitas RTLH | | Output | 56 Unit | |
180 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.3.3 Jumlah luasan (ha) penanganan infrastruktur kawasan kumuh | | Output | 17848 Ha | |
181 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.4. Berkurangnya jumlah unit RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) | Perbandingan Jumlah unit rumah tidak layak huni dengan Jumlah unit rumah kab/kota dikalikan 100%
| Outcome | 8.61 Unit | 2579/ 29947 x 100% |
182 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.4.1 Jumlah rumah di kab/kota | | Output | 29947 Unit | |
183 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.4.2 Jumlah unit Peningkatan Kualitas RTLH | | Output | 2579 Unit | |
184 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.4.3 Jumlah rumah tidak layak huni | | Output | 2579 Unit | |
185 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.4.6 Jumlah rumah pembangunan baru | Jumlah KK dibagi dengan Jumlah total unit rumah
| Output | 106.86 - | 32001/ 29947 x 100% |
186 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.5.1 Jumlah perumahan yang terfasilitasi PSU | | Output | 31 Unit | |
187 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.5.2 Jumlah unit rumah yang sudah difasilitasi air minum | | Output | 31066 Unit | |
188 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.5.5 Jumlah perumahan yang terfasilitasi RTNH | | Output | 594 Unit | |
189 | PERUMAHAN RAKYAT | 1.d.5.9 Jumlah pengembang yang mendapat penyuluhan atau pelatihan | | Output | - | |
190 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.1. Persentase gangguan Trantibum yang dapat diselesaikan | Jumlah pengaduan yang ditangani : Jumlah pengaduan pelanggaran yang masuk x 100%
| Outcome | 100 % | 979/ 979 x 100% |
191 | TRANTIBUMLINMAS | Jumlah pelanggaran dan pengaduan trantibum dalam Kab/Kota yang ditangani
| | Output | 979 Kasus | |
192 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.1.2 Jumlah Satlinmas yang terlatih dan dikukuhkan | | Output | 40 Orang | |
193 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.1.3 Jumlah Perda dan Perkada yang ditegakkan | | Output | 9 Perda | |
194 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.1.4 Jumlah Polisi Pamong Praja yang memiliki kualitas sebagai PPNS | | Output | 3 Orang | |
195 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.1.5 Tersedianya SOP dalam penegakan Perda dan Perkada serta penanganan gangguan trantibum | | Output | Ada - | |
196 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.2. Persentase Perda dan Perkada yang ditegakkan | Jumlah perda/perkada yang memuat sanksi ditegakkan : Jumlah perda/perkada yang memuat sanksi x 100%
| Outcome | 100% % | 9/9 x 100% |
197 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.3. Jumlah warga negara yang memperoleh layanan informasi rawan bencana | Jumlah warga negara yang memperoleh layanan informasi rawan bencana | Outcome | 382 Orang | |
198 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.3.2 Persentase jumlah penduduk di kawasan rawan bencana yang memperoleh informasi rawan bencana sesuai jenis ancaman bencana | Jumlah penduduk di kawasan rawan bencana yang memperoleh informasi rawan bencana sesuai jenis ancaman bencana : Jumlah penduduk di kawasan rawan bencana sesuai jenis ancaman bencana x 100%
| Output | 0.299 % | 382/ 127846 x 100% |
199 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.4. Jumlah warga negara yang memperoleh layanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana | Jumlah warga negara yang memperoleh layanan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana | Outcome | 376 Orang | |
200 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.4.3 Persentase jumlah aparatur dan warga negara yang ikut pelatihan | jumlah aparatur dan warga negara yang ikut pelatihan : jumlah aparatur dan warga negara di kawasan rawan bencana x 100%
| Output | 0.05 % | 60 / 127846 x 100% |
201 | TRANTIBUMLINMAS | Kesiapsigaan bencana | jumlah warga negara yang ikut pelatihan : jumlah warga negara yang berada di kawasan rawan bencana x 100%
| Output | 0.05 % | 60 / 127846 x 100% |
202 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.4.6 Persentase warga negara yang mendapat peralatan perlindungan | Jumlah warga negara yang mendapatkan layanan peralatan perlindungan : jumlah warga negara yang berada di kawasan rawan bencana x 100%
| Output | % | |
203 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.5. Jumlah warga negara yang memperoleh layanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana | Jumlah warga negara yang memperoleh layanan penyelamatan dan evakuasi korban bencana | Outcome | 18 Orang | |
204 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.5.4 Persentase jumlah korban berhasil dicari, ditolong dan dievakuasi terhadap kejadian bencana | jumlah korban berhasil dicari, ditolong dan dievakuasi : Perkiraan jumlah korban keseluruhan dari bencana x 100%
| Output | 100 % | 18/18 x 100% |
205 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.6. Persentase pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran | Jumlah layanan pemadaman, penyelamatan dan evakuasi korban terdampak kebakaran di kab/kota dalam tingkat waktu tanggap oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan penyelamatan atau Perangkat Daerah + Jumlah layanan pemadaman di kab/kota dalam tingkat waktu tanggap oleh relawan kebakaran yang dibentuk dan atau di bawah pembinaan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan atau Perangkat daerah : Jumlah kejadian kebakaran di kab/kota x 100%
| Outcome | 100 % | 19/19 x 100% |
206 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.6.2 Tersedianya pos sektor damkar yang dilengkapi sarana prasarana damkar, sarana prasarana penyelamatan di
kantor kecamatan
| ada/tidak | Output | - | |
207 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.6.3 Tersedianya aparatur selama 24 (jam) yang dilaksanakan secara bergantian (shift) di kantor kecamatan
| ada/tidak | Output | - | |
208 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.6.4 Pos Damkar yang dilengkapi dengan sarana/prasarana damkar, sarana prasarana penyelamatan dan evakuasi di setiap keluarahan/desa
| | Output | - | |
209 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.6.5 Jumlah dan jenis sarana prasarana pemadaman, penyelamatan dan evakuasi
| | Output | 112 Unit | |
210 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.6.6 Jumlah aparatur pemadam kebakaran yang memenuhi Standar Kualifikasi Pemadam sebagaimana dimaksud Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2009 tentang Standar Kualifikasi Aparatur
Pemadam Kebakaran
| | Output | 49 Orang | |
211 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.6.7 Jumlah relawan kebakaran di bawah binaan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan atau perangkat daerah yang menyelenggarakan sub urusan kebakaran
| | Output | Orang | |
212 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.6.8 Jumlah peningkatan kapasitas aparatur pemadam kebakaran
| | Output | Orang | |
213 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.7. Waktu tanggap (response time) penanganan kebakaran | Rata-rata waktu tanggap, dihitung dari pelaporan, penyiapan tim dan peralatan, jarak tempuh dan kesiapan pemadaman kebakaran | Outcome | 14 - | menit |
214 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.6.1 Jumlah dan jenis layanan penyelamatan dan evakuasi pada kondisi membahayakan manusia (operasi darurat non kebakaran) oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan di kabupaten/kota | | Output | 114 - | |
215 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.3.1 Persentase penyelesaian dokumen KRB sampai dengan dinyatakan sah/legal | Kemajuan pekerjaan dokumen yang disusun : Jumlah satu dokumen KRB yang lengkap dan sudah disahkan x 100%
| Output | % | |
216 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.4.1 Persentase penyelesaian dokumen RPB sampai dinyatakan sah/legal | Kemajuan pekerjaan dokumen yang disusun : Jumlah satu dokumen RPB yang lengkap dan sudah disahkan x 100%
| Output | 100 % | 4/4 x 100% |
217 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.4.2 Persentase penyelesaian dokumen Renkon sampai dinyatakan sah/legal | Kemajuan pekerjaan dokumen yang disusun : Jumlah satu dokumenRenkon yang lengkap dan sudah disahkan x 100%
| Output | % | |
218 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.4.5 Persentase warga negara yang mendapat layanan pusdalops penanggulangan bencana dan sarana prasarana penanggulangan bencana | Jumlah warga negara yang mendapatkan layanan pusdalops : jumlah warga negara yang berada di kawasan rawan bencana x 100%
| Output | % | |
219 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.5.1 Persentase kecepatan respon kurang dari 24 jam untuk setiap status KLB | Jumlah kecepatan respon kurang dari 24 jam untuk setiap penetapan KLB : Jumlah seluruh penetapan status KLB x 100%
| Output | % | |
220 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.5.2 Persentase kecepatan respon kurang dari 24 jam untuk setiap status darurat bencana | Jumlah kecepatan respon kurang dari 24 jam untuk setiap penetapan status darurat bencana : Jumlah seluruh penetapan status Darurat bencana x 100%
| Output | % | |
221 | TRANTIBUMLINMAS | 1.e.5.3 Persentase jumlah petugas yang aktif dalam penanganan darurat bencana | jumlah petugas yang aktif dalam penanganan darurat bencana : jumlah petugas dalam penanganan darurat bencana x 100%
| Output | 100 % | 40/40 x 100% |
222 | SOSIAL | 1.f.1. Persentase penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gelandangan pengemis yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di luar panti (indikator SPM) | perbadningan Jumlah penyandang disabilitas terlantar lanjut usia terlantar dan gelandangan pengemis yang terpenuhi kebutuhan dasarnya di luar panti x 100% dengan populasi jumlah penyandang disabilitas terlantar lanjut usia terlantar dan gelandangan pengemis
| Outcome | 100 % | 424/424 x 100% |
223 | SOSIAL | 1.f.1.1 Jumlah layanan data dan pengaduan yang dimiliki | | Output | 1 - | |
224 | SOSIAL | 1.f.1.2 Jumlah data penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang masuk dalam data terpadu FM dan OTM | | Output | 424 - | |
225 | SOSIAL | 1.f.1.3 Jumlah Tim Reaksi Cepat yang dibentuk | | Output | 1 - | |
226 | SOSIAL | 1.f.1.4 Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang dijangkau | | Output | 362 - | |
227 | SOSIAL | 1.f.1.5 Jumlah kendaraan roda empat yang akses khusus layanan kedaruratan yang dimiliki
| | Output | 3 - | |
228 | SOSIAL | 1.f.1.6 Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang menerima paket permakanan sesuai standar gizi | | Output | 25 Orang | |
229 | SOSIAL | 1.f.1.7 Jumlah rumah singgah/shelter/tempat tinggal sementara yang dimiliki sesuai standar | Jika tidak ada mohon dibuatkan surat pernyataan bahwa data itu tidak ada | Output | - | |
230 | SOSIAL | 1.f.1.8 Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang menerima paket sandang | | Output | - | |
231 | SOSIAL | 1.f.1.9 Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang memanfaatkan alat bantu | | Output | 16 - | |
232 | SOSIAL | 1.f.1.10 Jumlah alat bantu yang tersedia di rumah singgah/ shelter | | Output | 5 - | |
233 | SOSIAL | 1.f.1.11 Jumlah paket perbekalan Kesehatan yang tersedia | | Output | 1 - | |
234 | SOSIAL | 1.f.1.12 Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang memanfaatkan paket perbekalan kesehatan | | Output | - | |
235 | SOSIAL | 1.f.1.13 Jumlah tenaga Kesehatan yang disediakan di rumah singgah | | Output | Orang | |
236 | SOSIAL | 1.f.1.14 Jumlah pekerja sosial professional dan/atau TKS dan/atau relawan sosial yang disediakan | | Output | 105 Orang | |
237 | SOSIAL | 1.f.1.15Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang mendapatkan bimbingan fisik,mental dan sosial sesuai standar di keluarga masyarakat, Dinas Sosial, Rumah Singgah/Shelter dan/pusat kesejahteraan sosial | | Output | 356 Orang | |
238 | SOSIAL | 1.f.1.16 Jumlah bimbingan sosial yang dilaksanakan kepada keluarga dan masyarakat
| | Output | 5 Kegiatan | |
239 | SOSIAL | 1.f.1.17 Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang difasilitasi untuk mendapatkan dokumen kependudukan | | Output | 1 Orang | |
240 | SOSIAL | 1.f.1.18 Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang mendapatkan akses layanan pendidikan dan Kesehatan dasar | | Output | 82 Orang | |
241 | SOSIAL | 1.f.1.19 Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang mendapatkan layanan penelusuran keluarga | | Output | 13 Orang | |
242 | SOSIAL | 1.f.1.20 Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang direunifikasi dengan keluarga | | Output | 17 Orang | |
243 | SOSIAL | 1.f.1.21 Jumlah penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar dan gepeng yang dirujuk | | Output | 6 Orang | |
244 | SOSIAL | 1.f.2. Persentase korban bencana alam dan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya pada saat dan setelah tanggap darurat bencana daerah kabupaten/kota | perbandingan jumlah korban bencana alam dan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya dalam satu tahun anggaran -dengan Populasi korban bencana alam dan sosial di daerah kab/kota yang membutuhkan perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah tanggap darurat bencana di daerah kab/kota x 100%
| Output | 100 % | 35/35 x 100% |
245 | SOSIAL | 1.f.2.1 Jumlah korban bencana yang mendapatkan makanan | | Output | 27 Orang | |
246 | SOSIAL | 1.f.2.2 Jumlah korban bencana yang menerima paket sandang | | Output | 19 Orang | |
247 | SOSIAL | 1.f.2.3 Jumlah tempat penampungan pengungsi yang dimiliki | | Output | Unit | |
248 | SOSIAL | 1.f.2.4 Jumlah paket permakanan khusus bagi kelompok rentan | | Output | 7 - | |
249 | SOSIAL | 1.f.2.5 Jumlah korban bencana yang menerima pelayanan dukungan psikososial | | Output | 10 Orang | |
250 | SOSIAL | 1.f.2.6 Jumlah pekerja sosial professional/tenaga kesejahteraan sosial dan/atau relawan sosial yang tersedia | | Output | 14 Orang | |
251 | TENAGA KERJA | 2.a.1. Persentase kegiatan yang dilaksanakan yang mengacu ke rencana tenaga kerja | perbandingan Jumlah kegiatan keseluruhan yang dilaksanakan yang mengacu ke RTKD dengan Jumlah kegiatan keseluruhan yang dilaksanakan di kab/kota x 100%
| Outcome | % | |
252 | TENAGA KERJA | 2.a.1.1 Dokumen perencanaan tenaga kerja kabupaten/kota. | | Output | Ada Dokumen | |
253 | TENAGA KERJA | 2.a.1.2 Persentase akurasi proyeksi indikator dalam rencana tenaga kerja | Menghitung selisih 6 (enam) indikator ketenagakerjaan dengan cara angka realisasi dikurangi dengan angka target dibagi dengan angka realisasi dikali 100%
| Output | -20 % | |
254 | TENAGA KERJA | 2.a.1.3 Jumlah perusahaan yang menyusun rencana tenaga kerja di kabupaten/kota | Jumlah seluruh perusahaan yang yang melaporkan penyusunan RTK pada tahun pelaporan | Output | Perusahaan | |
255 | TENAGA KERJA | 2.a.2. Persentase Tenaga Kerja Bersertifikat Kompetensi | perbandingan Jumlah tenaga kerja yang memiliki sertifikat kompetensi dengan Jumlah tenaga kerja keseluruhan x 100%
| Output | 34.24 % | 113/330 x 100% |
256 | TENAGA KERJA | 2.s.2.1 Persentase penerapan Program PBK dengan kualifikasi klaster | perbadningan Jumlah penerapan program PBK Kualifikasi KKNI atau okupasi pada tahun n dengan Keseluruhan program pelatihan baik kualifikasi kompetensi maupun klaster pada tahun n x 100%
| Output | 52.17 % | 12/23 x 100% |
257 | TENAGA KERJA | 2.s.2.4 Persentase LPK yang terakreditasi | LPK yang terakreditasi pada tahun n : Jumlah seluruh LPK pada tahun n x 100%
| Output | 16.67 % | 2/12 x 100% |
258 | TENAGA KERJA | 2.a.2.5 Persentase LPK yang memiliki perizinan | Jumlah LPK yang memiliki perizinan pada tahun n -: Jumlah LPK yang terdata pada tahun n x 100%
| Output | 100 % | 12/12 x 100% |
259 | TENAGA KERJA | 2.a.2.6 Jumlah penganggur yang dilatih | | Output | 330 Orang | |
260 | TENAGA KERJA | 2.a.2.7 Persentase lulusan bersertifikat pelatihan | Jumlah lulusan bersertifikat pelatihan pada tahun n : Jumlah orang yang dilatih pada tahun n x 100%
| Output | 100 % | 330/330 x 100% |
261 | TENAGA KERJA | 2.a.2.8 Persentase penyerapan lulusan | Jumlah lulusan yang bekerja pada tahun n : jumlah lulusan pada tahun n x 100%
| Output | 68.58 % | 585/853 x 100% |
262 | TENAGA KERJA | 2.a.2.9 Lulusan bersertifikat kompetensi | Jumlah lulusan pelatihan bersertifikat kompetensi pada tahun n : Jumlah lulusan bersertifikat pelatihan pada tahun n x 100%
| Output | 34.24 Orang | 113/330 x 100% |
263 | TENAGA KERJA | 2.a.2.10 Jumlah Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) yang diberikan pelatihan | | Output | Orang | |
264 | TENAGA KERJA | 2.a.2.11 Jumlah pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) | | Output | Orang | |
265 | TENAGA KERJA | 2.a.3. Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja | PDRB tahun berjalan (atas dasar harga konstan): Jumlah tenaga kerja x 100%
| Outcome | 65347.78 % | 8721968,47 / 13347 x 100% |
266 | TENAGA KERJA | 2.a.3.2 Data tingkat produktivitas total | Pertumbuhan ekonomi dikurangi (pertumbuhan modal+pertumbuhan tenaga kerja). | Output | 5.64 - | PE=5,44
PI=4,59
PTK=-4,79
PRODUKTIVITAS TOTAL |
267 | TENAGA KERJA | 2.a.4. Persentase Perusahaan yang menerapkan tata kelola kerja yang layak (PP/PKB, LKS Bipartit, Struktur Skala Upah, dan terdaftar peserta BPJS Ketenagakerjaan) | Jumlah Perusahaan yang menerapkan tata kelola kerja yang layak: Jumlah perusahaan x 100%
| Outcome | 21.75 % | 72/331 x 100% |
268 | TENAGA KERJA | 2.a.4.1 Persentase perusahaan yang telah memiliki Peraturan Perusahaan (PP) | Jumlah perusahaan yang telah memiliki Peraturan Perusahaan (PP) pada tahun n : Jumlah perusahaan yang memiliki tenaga kerja 10 orang atau lebih x 100%
| Output | 113.21 % | 120/106 x 100% |
269 | TENAGA KERJA | 2.a.4.2 Persentase perusahaan yang telah memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB) | Jumlah perusahaan yang telah memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB) pada tahun n : Jumlah perusahaan yang telah memiliki SP/SB x 100%
| Output | 62. 34 % | 48/77 x 100% |
270 | TENAGA KERJA | 2.a.4.3 Rekapitulasi tahunan jumlah konfederasi SP/SB yang tercatat, federasi SP/SB yang tercatat, SP/SB di perusahaan yang tercatat, SP/SB di luar perusahaan yang tercatat dan anggota SP/SB di perusahaan | | Output | 77 - | |
271 | TENAGA KERJA | 2.a.4.4 Persentase perusahaan yang sudah menyusun struktur skala upah | perbandiungan Jumlah perusahaan yang sudah menyusun struktur dan skala upah dengan Jumlah perusahaan yang sudah mengatur syarat kerja (yang diatur dalam PP atau PKB) x 100%
| Output | 29.76 % | 50/168 x 100% |
272 | TENAGA KERJA | 2.a.4.5 Persentase perusahaan yang telah terdaftar sebatai peserta BPJS Ketenagakerjaan | Jumlah perusahaan yang telah terdaftar sebagai peserta BPJS ketenagakerjaan dengan Jumlah perusahaan berdasarkan perusahaan wajib lapor x 100%
| Output | 83.91 % | 33567/40004 x 100% |
273 | TENAGA KERJA | 2.a.4.6 Persentase jumlah perusahaan yang berselisih
| Jumlah perusahaan yang berselisih : Jumlah perusahaan pada tahun n x 100%
| Output | 2.36 % | 7/296 x 100% |
274 | TENAGA KERJA | 2.a.4.8 Jumlah perselisihan kepentingan | | Output | 7 - | |
275 | TENAGA KERJA | 2.a.4.10 Jumlah perselisihan antar Serikat Pekerja/Serikat Buruh (SP/SB) dalam 1 (satu) perusahaan | | Output | 4 - | |
276 | TENAGA KERJA | 2.a.4.11 Jumlah perselisihan PHK | | Output | 7 - | |
277 | TENAGA KERJA | 2.a.4.12 Jumlah pekerja/buruh yang ter-PHK | | Output | 7 Orang | |
278 | TENAGA KERJA | 2.a.4.13 Jumlah perselisihan yang diselesaikan melalui perundingan bipartite | | Output | 1 Orang | |
279 | TENAGA KERJA | 2.a.4.14 Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit kabupaten/kota yang diberdayakan | | Output | Ada Unit | |
280 | TENAGA KERJA | 2.a.4.15 Persentase perselisihan hubungan industrial yang diselesaikan melalui Perjanjian Bersama oleh Mediator Hubungan Industrial | Jumlah penjanjian bersama : Jumlah kasus perselisihan x 100%
| Output | 28.5714 % | 2/7 x 100% |
281 | TENAGA KERJA | 2.a.5. Persentase Tenaga kerja yang ditempatkan (dalam dan luar negeri) melalui mekanisme layanan Antar Kerja layanan Antar Kerja dalam wilayah kabupaten/kota | Jumlah pencaker (pencari kerja) yang ditempatkan : Jumlah pencari kerja yang tedaftar x 100%
| Output | 68.58 % | 585/853 x 100% |
282 | TENAGA KERJA | 2.a.5.2 Jumlah pencari kerja yang terdaftar di kab/kota | | Output | 843 Orang | |
283 | TENAGA KERJA | 2.a.5.3 Jumlah Bursa Kerja Khusus (BKK) wilayah kab/kota
| | Output | 21 - | |
284 | TENAGA KERJA | 2.a.5.4 Jumlah Tenaga Kerja Khusus terdaftar dalam satu kabupaten/kota | | Output | Orang | |
285 | TENAGA KERJA | 2.a.5.5 Jumlah Pejabat Fungsional Pengantar Kerja
| | Output | 2 Orang | |
286 | TENAGA KERJA | 2.a.5.6 Jumlah Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) antar kerja lokal dalam satu wilayah kab/kota | | Output | - | |
287 | TENAGA KERJA | 2.a.5.7 Jumlah perjanjian kerja yang disahkan oleh dinas bidang ketenagakerjaan Kab/Kota | | Output | 17 - | |
288 | TENAGA KERJA | 2.a.5.8 Jumlah penempatan tenaga kerja melalui Informasi Pasar Kerja (IPK) Online (SISNAKER) | | Output | Orang | |
289 | TENAGA KERJA | 2.a.5.9 Jumlah Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) yang mendapatkan sosialisasi | | Output | 12 Orang | |
290 | TENAGA KERJA | 2.a.5.11 Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI)/ Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mendapatkan fasilitasi kepulangan | | Output | Orang | |
291 | TENAGA KERJA | 2.a.5.12 Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI)/ Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan kerja | | Output | Orang | |
292 | TENAGA KERJA | 2.a.5.13 Data pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (PMI)/Tenaga Kerja Indonesia (TKI) purna dan keluarganya | Jumlah PMI atau TKI Purna dan keluarganya yang diberdayakan : Jumlah PMI/TKI Purna dan keluarganya x 100%
| Output | 100 - | 2/2 x 100% |
293 | TENAGA KERJA | 2.a.2.2 Persentase instruktur bersertifikat kompetensi | Perbandingan Jumlah instruktur bersertifikat kompetensi pada tahun n
dengan Jumlah instruktur seluruhnya pada tahun n dikalikan 100 % | Output | 100 % | |
294 | TENAGA KERJA | 2.a.2.3 Rasio jumlah instruktur terhadap peserta pelatihan | Jumlah instruktur pada tahun n
dengan Jumlah peserta pelatihan pada tahun n dikalikan 100% | Output | 4.54 % | |
295 | TENAGA KERJA | 2.a.3.1 Persentase perusahaan yang menerapkan program peningkatan produktivitas | Perbandingan Jumlah perusahaan yang menerapkan program peningkatan produktivitas pada tahun n Jumlah perusahaan pada tahun n dikalikan 100% | Output | 0 % | 0/296 x 100% |
296 | TENAGA KERJA | 2.a.4.7 Jumlah mogok kerja | | Output | - | |
297 | TENAGA KERJA | 2.a.4.8 Jumlah penutupan perusahaan | | Output | - | |
298 | TENAGA KERJA | 2.a.5.1 Jumlah lowongan kerja yang tersedia di wilayah kabupaten/kota | | Output | 843 - | |
299 | TENAGA KERJA | 2.a.5.10 Jumlah Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI)/Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) yang terdata | | Output | 14 - | |
300 | TENAGA KERJA | 2.a.5.14 Jumlah Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) yang dibentuk | | Output | % | |
301 | PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK | 2.g.1. Persentase ARG pada belanja langsung APBD | Jumlah ARG pada belanja langsung APBD : Jumlah seluruh belanja langsung di APBD x 100%
| Outcome | 1.28 % | 10.055.547.000 / 786.953.864.994 x 100% |
302 | PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK | 2.g.1.1 Jumlah lembaga pemerintah tingkat daerah kabupaten/kota yangtelah dilatih PUG
| | Output | 29 Unit | |
303 | PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK | 2.g.1.2 Jumlah program/kegiatan PUG pada perangkat daerah yang sudahdievaluasi melalui analisis gender di tingkat
kabupaten/kota
| | Output | 29 Kegiatan | |
304 | PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK | 2.g.2. Persentase anak korban kekerasan yang ditangani instansi terkait kabupaten | Jumlah anak (penduduk usia kurang dari 18 tahun) korban kekerasan yang ditangani instansi tingkat kabupaten/kota yang didampingi : Jumlah anak (penduduk usia kurang dari 18 tahun ) x 100%
| Outcome | 0.028 % | 9 / 32521 x 100% |
305 | PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK | 2.g.2.1 Jumlah media massa (cetak, elektronik) yang bekerja sama denganpemkab/kota (dinas pppa) untuk melakukan KIE pencegahan kekerasanterhadap anak | | Output | 5 Media | |
306 | PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK | 2.g.2.2 Jumlah lembaga layanan anak yang telah memiliki standar pelayananminimal | | Output | 2 - | |
307 | PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK | 2.g.2.3 Persentase korban kekerasan anak yang terlayani
| Jumlah korban kekerasan anak yang dilayani : Jumlah korban kekerasan anak di tingkat kabupaten x 100%
| Output | 100 % | 9/9 x 100% |
308 | PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK | 2.g.3. Rasio kekerasan terhadap perempuan, termasuk TPPO (per 100.000 penduduk perempuan) | Jumlah perempuuan yang mengalami kekerasan : Jumlah penduduk perempuan x 100%
| Outcome | 4 - | |
309 | PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK | 2.g.3.1 Jumlah organisasi kemasyarakatan yang bergerak dlm bidangperempuan tingkat kabupaten/kota yang mendapatkan pelatihan
| | Output | 4 - | |
310 | PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK | 2.g.3.2 Jumlah kader perempuan tingkat kabupaten/kota yang sudah dilatih | | Output | 3 Orang | |
311 | PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK | 2.g.3.4 Jumlah lembaga layanan pemberdayaan perempuan yang mendapatpelatihan | | Output | 260 - | |
312 | PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK | 2.g.3.4 Jumlah lembaga layanan pemberdayaan perempuan yang mendapatkanbantuan keuangan oleh pemerintah kabupaten/kota | | Output | 4 - | |
313 | PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK | 2.g.3.5 Jumlah kebijakan/program pencegahan kekerasan terhadap perempuantermasuk TPPO pada perangkat daerah yang sudah dievaluasi
| | Output | 2 - | |
314 | PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK | 2.g.3.6 Jumlah lembaga penyediaan layanan perlindungan hak perempuan ygtelah terstandardisasi
| | Output | 2 - | |
315 | PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK | 2.g.3.7 Persentase korban kekerasan perempuan yang terlayani | | Output | 5 % | |
316 | PANGAN | 2.h.1. Persentase ketersediaan pangan (Tersedianya cadangan beras/ jagung sesuai kebutuhan | Jumlah cadangan pangan : Jumlah kebutuhan pangan x 100%
| Outcome | 125.08 % | 14195000/ 11349063 x 100% |
317 | PANGAN | 2.h.1.1 Tersedianya infrastruktur perudangan dan sarana pendukung lainnyauntuk penyimpanan cadangan pangan | Ada/tidak infrastruktur pergudangan | Output | - | |
318 | PANGAN | 2.h.1.2 Tersalurkannya pangan pokok dan pangan lainnya | Ada/tidak penyaluran pangan pokok dan pangan lainnya | Output | - | |
319 | PANGAN | 2.h.1.3 Tersedianya regulasi harga minimum daerah untuk pangan lokal | Ada/tidak regulasi harga minimum daerah | Output | - | |
320 | PANGAN | 2.h.1.4 Terlaksananya kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam rangkapemenuhan konsumsi pangan yang beragam dan bergizi seimbang | Ada/tidak kegiatan pemberdayaan masyarakat | Output | Ada - | |
321 | PANGAN | 2.h.1.5 Tersedianya peta ketahanan dan kerentanan pangan | Ada/tidak peta ketahanan dan kerentanan pangan | Output | - | |
322 | PANGAN | 2.h.1.6 Tertanganinya kerawanan pangan | Ada/tidak penanganan daerah rentan rawan pangan | Output | - | |
323 | PANGAN | 2.h.1.7 Tersalurkannya cadangan pangan pada daerah rentan rawan pangan | Ada/tidak penyaluran cadangan pangan pada daerah rentan rawan pangan | Output | - | |
324 | PANGAN | 2.h.1.8 Terlaksananya pengawasan keamanan pangan segar | Ada/tidak kegiatan pengawasan keamanan pangan segar | Output | Ada - | |
325 | PERTANAHAN | 2.i.1,2.i.2,2.i.3,2.i.4,2.i.5,2.i.6 .1 SK Izin Lokasi Yang Diterbitkan Oleh Bupati/Wali kota | Jumlah izin lokasi yang diterbitkan + jumlah surat penolakan permohonan izin lokasi setelah melalui proses (ditolak seluruhnya) : Jumlah permohonan izin lokasi dalam 1 tahun x 100%
| Output | 100 - | 3/3 x 100% |
326 | PERTANAHAN | 2.i.1. Persentase pemanfaatan tanah yang sesuai dengan peruntukkan tanahnya diatas izin lokasi dibandingkan dengan luas izin lokasi yang diterbitkan | Luas tanah sesuai peruntukan izin lokasi : Seluruh luas tanah yang diberikan izin lokasi x 100%
| Outcome | 100 % | 3220/ 3220 x 100% |
327 | PERTANAHAN | 2.i.1,2.i.2,2.i.3,2.i.4,2.i.5,2.i.6.2 Dokumen Izin membuka tanah | Jumlah dokumen izin membuka tanah yang disetujui + jumlah izin membuka tanah yang ditolak : Jumlah dokumen izin membuka tanah yang dimohon dalam 1 tahun x 100%
| Output | Ada Dokumen | |
328 | PERTANAHAN | 2.i.2. Persentase Penetapan Tanah Untuk Pembangunan Fasilitas Umum | Jumlah penetapan tanah untuk pembangunan fasilias umum : Jumlah kebutuhan tanah untukpembangunan fasilitas umum x 100%
| Output | 10.43 % | 385/3691 x 100% |
329 | PERTANAHAN | 2.i.3. Tersedianya Lokasi Pembangunan Dalam Rangka Penanaman Modal | Jumlah tanah yang telah dimanfaatkan sesuai peruntukannya di atas izin lokasi : Luas izin lokasi yang diterbitkan x 100%
| Output | Bengkel = 100
Ruko = 0
Usaha sarana pendukung olahraga = 0%
Keseluruhan = 10.43% - | Bengkel = 385/385 x 100% = 100%
Ruko = 0/321 x 100% = 0%
Usaha sarana pendukung olahraga = 0/2985 x 100% = 0%
Keseluruhan = 385/3691 x 100% = 10,43% |
330 | PERTANAHAN | 2.i.4. Tersedianya Tanah Obyek Landreform (TOL) yang siap diredistribusikan yang berasal dari Tanah Kelebihan Maksimum dan Tanah Absentee | Jumlah penerima tanah obyek landreform dengan luasan yang diterima lebih besar sama dengan 0,5 ha : Jumlah penerima tanah obyek landreform x 100%
| Output | - | |
331 | PERTANAHAN | 2.i.5. Tersedianya tanah untuk masyarakat | Luas tanah yang telah dimanfaatkan berdasarkan izin membuka tanah : Luas izin membuka tanah yang diterbitkan x 100%
| Output | - | |
332 | PERTANAHAN | 2.i.6. Penanganan sengketa tanah garapan yang dilakukan melalui mediasi | Jumlah sengketa tanah garapan yang ditangani : Jumlah pengaduan sengketa tanah garapan x 100%
| Output | - | |
333 | PERTANAHAN | 2.i.1,2.i.2,2.i.3,2.i.4,2.i.5,2.i.6.4 Dokumen Perencanaan Penggunaan Tanah Kabupaten/Kota | Jumlah dokumen penetapan site lokasi pembangunan fisik : Jumlah dokumen penetapan site lokasi pembangunan fisik yang direncanakan dalam 1 tahun x 100%
| Output | 100 Dokumen | 1/1 x 100% |
334 | LINGKUNGAN HIDUP | 2.j.1. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kabupaten/Kota | IKLH Kab/Kota = (IKA 30%) + (IKD 30%) + (ITH 40%).
IKA = Indeks Kualitas Air
IKD = Indeks Kualitas Udara
ITH = Indeks Tutupan Hutan
| Outcome | IKA=1376.67
IKU=83.67
IKL= 31.38
IKLH= 47.03 - | |
335 | LINGKUNGAN HIDUP | 2.j.1.1.a.b.c Hasil perhitungan provinsi terhadap :
a. Indeks kualitas air(IKA) Indeks Kualitas Udara (IKU)
b. Indeks tutupan hutan(ITH)
c. Indeks Tutupan Hutan (ITH | | Output | 51.32 - | |
336 | LINGKUNGAN HIDUP | 2.j.2. Terlaksananya pengelolaan sampah di wilayah Kab/Kota | | Outcome | 98.08 - | 37360,772/ 38090,772 x 100% |
337 | LINGKUNGAN HIDUP | 2.j.2.1 Tersedianya data dan informasi penanganan sampah di wilayahkabupaten/kota | 1. Tersedianya informasi terkait rasio angkutan pengelolaan sampah terhadap volume timbulan sampah
2. Tersedianya informasi terkait kapasitas TPA terhadap volume timbulan sampah
3. Tersedianya informasi terkait jumlah TPST dibagi jumlah sampah pada masing2 lingkungan
| Output | Ada - | |
338 | LINGKUNGAN HIDUP | 2.j.3. Ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap izin lingkungan, izin PPLH dan PUU LHyang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Kab/Kota | Jumlah penanggungjawab usaha dan atau kegiatan yang melanggar terhadap izin lingkungan dan izin PPLH yang diterbitkan pemerintah Kab/Kota : Usaha dan atau kegiatan dilakukan pemeriksaan x 100%
| Outcome | 51.51 - | 17/33 x 100% |
339 | LINGKUNGAN HIDUP | 2.j.3.1 Data izin PPLH dan PUU LH yang diterbitkan oleh pemerintah daerahkabupaten/kota | Izin lingkungan, Izin PPLH dan PUU LH yang diterbitkan oleh pemerintah daerah kab/kota : Jumlah usulan permohonan yang terregistrasi x 100%
| Output | 100 - | 7/7 x 100% |
340 | LINGKUNGAN HIDUP | 2.j.3.2 Rasio pejabat pengawas LH di daerah (PPLHD) di Kabupaten/Kotaterhadap usaha yang izin lingkungan, izin PPLH dan PUULH yangditerbitkan oleh pemerintah kabupaten/kota
| Jumlah PPLHD yang ada : Jumlah usaha dan atau kegiatan yang Izin lingkungan, Izin PPLH dan PUU LH diterbitkan oleh pemerintah daerah kab/kota x 100%
| Output | 14.285 - | 1/7 x 100% |
341 | LINGKUNGAN HIDUP | 2.j.3.2 Penetapan hak MHA terkait dengan PPLH yang berada di Daerahkabupaten/ kota | Jumlah MHA yang diakui : Jumlah usulan MHA x 100%
Masyarakat Hukum Adat adalah WNI yang memiliki karakteristik khas, hidup berkelompok secara harmonis sesuai hukum adatnya, memiliki ikatan pada asal usul leluhur dan atau kesamaan tempat tinggal, terdapat hubungan yang kuat dengan tanah dan lingkungan hidup serta adanya sistem nilai yang menentukan pranata ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum dan memanfaatkan satu wilayah tertentu secara turun temurun
| Output | - | |
342 | LINGKUNGAN HIDUP | 2.j.3.3 Terfasilitasinya kegiatan peningkatan pengetahuan dan ketrampilanmasyarakat hukum adat terkait PPLH | Jumlah MHA yang mendapatkan pelatihan ; Jumlah MHA yang ada x 100%
| Output | - | |
343 | LINGKUNGAN HIDUP | 2.j.3.4 Jumlah lembaga kemasyarakatan yang diberikan diklat | Jumlah lembaga kemasyarakatan yang diberikan diklat/rencana : target lembaga kemasyarakatan yang akan diberikan diklat x 100%
| Output | - | |
344 | LINGKUNGAN HIDUP | 2.j.3.5 Penanganan Pengaduan masyarakat terkait izin lingkungan, izinPPLH dan PUU LH yang di terbitkan oleh Pemerintah daerahkabupaten/kota, lokasi usaha dan dampaknya di Daerahkabupaten/kota yang ditangani | pengaduan masyarakat yang ditangani : Total jumlah pengaduan masyarakat yang teregistrasi x 100%
| Output | 100 - | 3/3 x 100% |
345 | ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL | 2.k.1.1. Perekaman KTP-el | Jumlah penduduk berumur 17 tahun ke atas yang memiliki KTP : Jumlah penduduk 17 tahun ke atas x 100%
| Outcome | 100 % | 97.278 / 97.278 x 100% |
346 | ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL | 2.k.1,2.k.2.1 Penerbitan akta perkawinan | Jumlah akta perkawinan yang diterbitkan : Peristiwa perkawinan yang dilaporkan x 100%
| Output | 100 - | 96/96 x 100% |
347 | ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL | 2.k.1,2.k.2.2 Penerbitan akta perceraian | Jumlah akta perceraian yang diterbitkan : Peristiwa perceraian yang dilaporkan x 100%
| Output | 100 - | 20/20 x 100% |
348 | ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL | 2.k.1,2.k.2.3 Penerbitan akta kematian | Jumlah akta kematian yang diterbitkan : Peristiwa kematian yang dilaporkan x 100%
| Output | 100 - | 2256 / 2256 x 100% |
349 | ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL | 2.k.1,2.k.2.4 Penyajian data kependudukan | Jumlah penyajian data kependudukan skala kota dalam satu tahun : 2 kali x 100%
| Output | 100 - | 1/1 X 100% |
350 | ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL | 2.k.1.2. Persentase anak usia 0-17 tahun kurang 1 (satu) hari yang memiliki KIA | Jumlah anak usia 0-17 tahun kurang 1 hari yang sudah memiliki KIA : Jumlah anak usia 0-17 tahun x 100%
| Outcome | 100 % | 30569 / 30569 x 100% |
351 | ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL | 2.k.1.3. Kepemilikan akta kelahiran | Jumlah anak usia 0-18 tahun yang sudah memiliki akta lahir : Jumlah anak usia 0-18 tahun x 100%
| Outcome | 99.95 - | 34502/ 34518 x 100% |
352 | ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL | 2.k.1.4. Jumlah OPD yang telah memanfaatkan data kependudukan berdasarkan perjanjian kerja sama | Jumlah OPD yang telah memanfaatkan data kependudukan berdasarkan perjanjian kerja sama : Jumlah OPD x 100%
| Outcome | 43.48 - | 10/23 x 100% |
353 | PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA | 2.l.1. Persentase pengentasan desa tertinggal | Jumlah desa tertinggal yang memenuhi kriteria desa berkembang per tahun berdasarakan indeks desa membangun : Jumlah desa tertinggal (per awal tahun n) x 100%
| Outcome | % | |
354 | PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA | 2.l.1,2.l.2.1 Jumlah desa yang terfasilitasi dalam kerja sama antar desa | | Output | - | |
355 | PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA | 2.l.1,2.l.2.2 Jumlah desa yang melakukan kerja sama antar desa tahun berjalandikurangi jumlah desa yang melakukan kerja sama antar desa tahunsebelumnya | | Output | - | |
356 | PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA | 2.l.1,2.l.2.3 Jumlah lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat di desa yangterfasilitasi dalam peningkatan kapasitas dan diberdayakan | | Output | - | |
357 | PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA | 2.l.1,2.l.2.4 Jumlah peningkatan desa yang lembaga kemasyarakatan dan lembagaadatnya melaksanakan kegiatan ekonomi produktif dan pemberdayaan | | Output | - | |
358 | PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA | 2.l.2. Persentase peningkatan status desa mandiri | Jumlah desa berkembang yang memenuhi kriteria desa mandiri per tahun berdasarakan indeks desa membangun : Jumlah desa berkembang (per awal tahun n) x 100%
| Outcome | % | |
359 | PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB | 2.m.1. TFR (Angka Kelahiran Total) | | Outcome | 1.3 - | |
360 | PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB | 2.m.1.1 Tersedianya dokumen Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK)yang di-Perdakan | Ada/tidak | Output | Ada - | |
361 | PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB | 2.m.1.2 Median Usia Kawin Pertama Perempuan (MUKP) seluruh wanita umur25-49 tahun | Median Usia Kawin Pertama WanitaUsia 25-49 tahun didefinisikan sebagai usia dimana 50% dari semua perempuan dalam kelompok umur sudah melakukan perkawinan. Trend usia kawin pertama penting untuk menentukan pola fertilitas di Indonesia | Output | 2841 - | |
362 | PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB | 2.m.1.3 Angka Kelahiran Remaja umur 15-19 tahun (Age Specific FertilityRate/ASFR 15-19)
| | Output | 5.0263 - | |
363 | PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB | 2.m.1.4 Persentase masyarakat yang terpapar isi pesan Program KKBPK(advokasi dan KIE) | Jumlah masyarakat yang terpapar isi pesan program KKBPK (advokasi dan KIE) : Jumlah sasaran masyarakat program KKBPK (advokasi dan KIE) x 100%
| Output | 100 % | 43604/43604 x100% |
364 | PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB | 2.m.1.5 Jumlah stakeholders/pemangku kepentingan dan mitra kerja(termasuk organisasi kemasyarakatan) yang berperan serta aktifdalam pengelolaan program KKBPK | | Output | 11 - | |
365 | PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB | 2.m.2. Persentase pemakaian kontrasepsi Modern (Modern Contraceptive Prevalence Rate/mCPR) | Jumlah peserta KB aktif modern : Jumlah pasangan usia subur x 100%
| Output | 29.73 % | 4144/ 13937 x 100% |
366 | PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB | 2.m.2.1 Persentase Fasilitasi Kesehatan (Faskes)yang siap melayani KBMKJP | Jumlah faskes yang siap melayani KB MKJP : Jumlah faskes x 100%
| Output | 96.55 % | 28/29 x 100% |
367 | PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB | 2.m.2..2 Persentase Peserta KB Aktif (PA) Metode Kontrasepsi JangkaPanjang (MKJP) | Jumlah peserta KB aktif : Jumlah pasangan usia subur x 100%
| Output | 68.84 % | 9594/ 13937 x 100% |
368 | PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB | 2.m.2.3 Pemerintah Daerah kabupaten/kota yang memiliki Kelompok KerjaKKBPK yang efektif | Jumlah kelompok kerja KKBPK yang efektif | Output | 17 - | |
369 | PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB | 2.m.2.4 Persentase pelayanan KB Pasca Persalinan | Jumlah peserta KB pasca persalinan menurut metode konstrasepsi cara modern : Jumlah sasaran peserta KB pasca persalinan x 100%
KB Pasca Persalinan adalah pelayanan KB yang diberikan setelah persalinan sampai dengan kurun waktu 42 hari
| Output | 6.48 % | 903/13937 x 100% |
370 | PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB | 2.m.3. Persentase kebutuhan ber- KB yang tidak terpenuhi (unmet need) | Jumlah PUS yang ingin ber-KB tetapi tidak terlayani : Jumlah pasangan usia subur x 100%
| Outcome | 7.72 % | 2152/ 27874 x 100% |
371 | PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB | 2.m.3.1 Persentase kesertaan KB di Kabupaten dan Kota dengan kesertaanrendah | Daftar Kabupaten/Kota yang memiliki persentase kesertaan KB paling rendah dalam satu Provinsi. Data/informasi yang diambil adalah 50% dari total seluruh Kabupaten/Kota dengan persentase kesertaan KB paling rendah | Output | 1168 - | |
372 | PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB | 2.m.3.2 Persentase kesertaan KB keluarga Penerima Bantuan Iuran (PBI) | Jumlah peserta KB pada keluarga penerima PBI : Jumlah keluarga PBI x 100%
Penerima Bantuan Iuran (PBI) adalah peserta yang tergolong fakir miskin dan
orang tidak mampu yang iuran jaminan kesehatannya dibayarkan oleh Pemerintah.
| Output | 4891 % | |
373 | PERHUBUNGAN | 2.n.1. Rasio konektivitas Kab/Kota | Rasio konektvitas Kabupaten/Kota = (IK1 x bobot angkutan jalan) + (IK2 x Bobot angkutan sungai, danau dan penyeberangan) | Outcome | 90 - | |
374 | PERHUBUNGAN | 2.n.1,2.n.2.1 Persentase tersedianya fasilitas penyelenggaraan terminalpenumpang angkutan tipe C | Jumlah fasilitas penyelenggaraan terminal penumpang angkutan jalan tipe C yang tersedia : Jumlah fasilitas penyelenggaraan terminal penumpang angkutan jalan sesuai dengan standar pelayanan penyelenggaraan terminal angkutan jalan x 100%
| Output | 52.17 % | 12/23 x 100% |
375 | PERHUBUNGAN | 2.n.1,2.n.2.2 Terlaksananya pelayanan uji berkala | Jumlah kendaraan yang diuji per tahun : Jumlah kendaraan wajib uji x 100%
| Output | 109.03 - | 5710/ 5237 x 100% |
376 | PERHUBUNGAN | 2.n.1,2.n.2.3 Penetapan tarif angkutan orang antar kota dalam Kabupaten, sertaangkutan perkotaan dan pedesaan kelas ekonomi | Jumlah penetapan tarif lintas penyebrangan : Jumlah lintas penyebrangan dalam kabupaten/kota x 100%
| Output | 100 - | 19/19 x 100% |
377 | PERHUBUNGAN | 2.n.1,2.n.2.4 Persentase pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas untukjaringan jalan Kabupaten atau Kota | Jumlah pemasangan perlengkapan jalan kab/kota : Target kebutuhan perlengkapan jalan kab/kota x 100%
| Output | 100 % | 7/7 x 100% |
378 | PERHUBUNGAN | 2.n.2. V/C Ratio di Jalan Kabupaten/Kota | Jumlah pemasangan perlengkapan jalan Kabupaten atau Kota : Target kebutuhan perlengkapan jalan Kabupaten atau Kota x 100% | Outcome | V/C Ratio di Jalan Kota = 0.43
- Arteri Primer = 0.48
- Arteri Sekunder = 0.61
- Kolektor Primer = 0.56
- Kolektor Sekunder = 0.42
- Lokal = 0.42" - | |
379 | PERHUBUNGAN | 2.n.1,2.n.2.5 Persentase pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas untukjaringan jalan Kabupaten atau Kota
| Jumlah pemasangan perlengkapan jalan kab/kota : Target kebutuhan perlengkapan jalan kab/kota x 100%
| Output | 100 % | 7/7 x 100% |
380 | KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA | 2.o.1. Persentase Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terhubung dengan akses internet yang disediakan oleh Dinas Kominfo | Jumlah OPD yang terhubung dengan akses internet yang disediakan oleh dinas kominfo : Jumlah OPD x 100%
| Outcome | 100 % | 29/29 x 100% |
381 | KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA | 2.o.1..1 Persentase perangkat daerah yang
terkoneksi di Jaringan IntraPemerintah atau menggunakan akses internet yang diamankan yangdisediakan oleh Dinas Kominfo | Jumlah perangkat daerah yang saling terkoneksi di jaringan intra pemerintah atau menggunakan akses internet yang diamankan yang disediakan oleh dinas kominfo : Jumlah OPD x 100%
| Output | 100 % | 29/29 x 100% |
382 | KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA | 2.o.1.2 Persentase perangkat daerah yang menggunakan akses internet yangberkualitas yang disediakan Dinas Kominfo | Jumlah perangkat daerah yang
menggunakan akses internet yang berkualitas yang disediakan Dinas Kominfo : Jumlah OPD x 100%
Akses internet berkualitas:
- Tingkat Realibilitas (SLA) 97-98%
- Tingkat Ketersediaan (semua perangkat daerah sampai ke desa sudah tersedia)
- Besarnya bandwidth yang memadai (min. 2 mbps)
| Output | 100 % | 29/29 x 100% |
383 | KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA | 2.o.1.3 Tersedianya sistem elektronik komunikasi intra pemerintah yangdisediakan Dinas Kominfo (berbasis suara, video, teks, data dansinyal lainnya) dengan memanfaatkan jaringan intra pemerintah | Sistem elektronik komunikasi intra pemerintah yang disediakan dinas kominfo (berbasis suara, video, teks, data, dan sinyal lainnya) dengan memanfaatkan jaringan intra pemerintah (Ya atau Tidak). | Output | Ada - | |
384 | KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA | 2.o.2. Persentase Layanan Publik yang diselenggarakan secara online dan terintegrasi | Jumlah layanan publik diselenggarakan secara online dan terintegrasi : Jumlah layanan publik x 100%
| Outcome | 100 % | 22/22 x 100% |
385 | KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA | Persentase perangkat daerah yang memiliki portal dan situs web yang sesuai standar | Jumlah perangkat daerah yang memiliki portal dan situs web yang sesuai standar : Jumlah Perangkat Daerah x 100%
| Output | 93.33 % | 28/30 x 100% |
386 | KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA | 2.o.2.3 Persentase perangkat daerah yang mengimplementasikan layananaplikasi umum dan aplikasi khusus yang ditetapkan sesuaidengan ketentuan perundang- undangan | Jumlah perangkat daerah yang mengimplementasikan layanan aplikasi umum dan aplikasi khusus yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang- undangan : Jumlah Perangkat Daerah x 100%
| Output | 73.33 % | 22/30 x 100% |
387 | KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA | 2.o.2.4 Persentase layanan SPBE (layanan publik dan layananadministrasi pemerintahan) yang tercantum dalam dokumen prosesbisnis yang telah diimplementasikan secara elektronik | Jumlah layanan SPBE (layanan publik dan layanan administrasi pemerintahan) yang tercantum dalam dokumen proses bisnis yang telah diimplementasikan secara elektronik : Jumlah Layanan x 100%
| Output | 29.41 % | 5/17 x 100% |
388 | KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA | 2.o.2.5 Persentase layanan SPBE (layanan publik dan layananadministrasi pemerintahan) yang memanfaatkan sertifikatelektronik | Jumlah layanan SPBE (layanan publik dan layanan administrasi pemerintahan) yang memanfaatkan sertifikat elektronik : Jumlah layanan x 100%
| Output | 76.47 % | 13/17 x 100% |
389 | KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA | 2.o.2..6 Persentase sistem elektronik yang terdaftar sesuai ketentuanperaturan perundang-undangan | Jumlah sistem elektronik yang terdaftar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan : Jumlah sistem elektronik x 100%
| Output | 100 % | 91/91 x 100% |
390 | KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA | 2.o.2.7 Persentase layanan publik dan layanan administrasi yang terintegrasi dengan sistem penghubung layanan pemerintah | Jumlah layanan publik dan layanan administrasi yang terintegrasi dengan sistem penghubung layanan pemerintah : layanan publik dan layanan administrasi x 100%
| Output | 100 % | 9/9 x 100% |
391 | KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA | 2.o.2.8 Persentase perangkat daerah yang menggunakan layanan pusat data pemerintah | Jumlah perangkat daerah yang menggunakan layanan pusat data pemerintah : Jumlah perangkat daerah x 100%
| Output | 100 % | 29/29 x 100% |
392 | KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA | 2.o.2.9 Persentase perangkat daerah yang menyimpan data di pusat datapemerintah | Jumlah perangkat daerah yang menyimpan data di pusat data pemerintah : Jumlah perangkat daerah x 100%
| Output | 100 % | 29/29 x 100% |
393 | KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA | 2.o.2.10 Persentase perangkat daerah yang memperbaharui datanya sesuai siklus jenis data (sesuai renstra kominfo) | Jumlah perangkat daerah yang memperbaharui datanya sesuai siklus jenis data (sesuai renstra kominfo) : Jumlah perangkat daerah x 100%
| Output | 81.82 % | 9/11 x 100% |
394 | KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA | 2.o.2.11 Persentase data yang dapat berbagi pakai | Jumlah data yang dapat berbagi pakai : Jumlah data yang dimiliki perangkat daerah x 100%
| Output | 100 % | 21/21 x 100% |
395 | KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA | 2.o.2.12 Persentase perangkat daerah yang mengimplementasi inovasi yangmendukung smart city | Jumlah perangkat daerah yang mengimplementasi inovasi yang mendukung smart city : Jumlah perangkat daerah x 100%
| Output | 96.55 % | 28/29 x 100% |
396 | KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA | 2.o.2.13 Persentase ASN pengelola TIK yang tersertifikasi kompetensi dibawah pengelolaan Dinas Kominfo | Jumlah ASN pengelola TIK yang tersertifikasi kompetensi di bawah pengelolaan Dinas Kominfo : Jumlah ASN pengelola TIK x 100%
| Output | % | |
397 | KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA | 2.o.2.14 Tersedianya peraturan daerah atau peraturan kepala daerah terkait implementasi e-government | (Ada atau Tidak ada):
1. Dokumen Master Plan
Poin dalam master plan paling sedikit memuat:
§ Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
§ Penganggaran
§ Strategi
§ Peta Jalan
§ Arah Kebijakan
§ Cetak biru teknis/Peta rencana strategi
2. Perda/Perkada tentang pengelolaan TIK di daerah paling sedikit memuat tentang GCIO (Government Chief of Information Officer):
- Penugasan pejabat
- Kewenangan
- Tugas dan tanggung jawab
| Output | Ada - | |
398 | KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA | 2.o.3. Persentase masyarakat yang menjadi sasaran penyebaran informasi publik, mengetahui kebijakan dan program prioritas pemerintah dan pemerintah daerah kabupaten/kota | Jumlah masyarakat yang menjadi sasaran penyebaran informasi publik, mengetahui kebijakan dan program prioritas pemerintah dan pemerintah daerah kabupaten/kota : Jumlah penduduk usia 17 tahun keatas x 100% | Outcome | 0.10 % | 101/ 97277 x 100% |
399 | KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA | 2.o.3. 1 Persentase komunitas masyarakat/mitra strategis pemerintah daerahkab/kota yang menyebarkan informasi dan kebijakan pemerintah danpemerintah kab/kota | Jumlah komunitas masyarakat/mitra strategis pemerintah daerah kab/kota yang menyebarkan informasi dan kebijakan pemerintah : Jumlah komunitas masyarakat/mitra strategis pemerintah daerah kabupaten/kota x 100%
| Output | 100 % | 2/2 x 100% |
400 | KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA | 2.o.3. 2 Persentase konten informasi terkait program dan kebijakanpemerintah dan pemerintah provinsi sesuai dengan strategikomunikasi (STRAKOM) | Jumlah konten informasi terkait program dan kebijakan pemerintah dan pemerintah kab/kota sesuai dengan strategi komunikasi (STRAKOM) : Jumlah konten informasi terkait program dan kebijakan pemerintah dan pemerintah Kab/kota x 100%
| Output | 100 % | 8/8 x 100% |
401 | KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA | 2.o.3.3 Persentase diseminasi dan layanan informasi publik yangdilaksanakan sesuai dengan strategi komunikasi (STARKOM) dan SOPyang telah ditetapkan | Jumlah diseminasi dan layanan informasi publik yang dilaksanakan sesuai dengan strategi komunikasi (STARKOM) dan SOP : Jumlah diseminasi dan layanan informasi publik x 100%
| Output | 100 % | 7/7 x 100% |
402 | KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA | Persentase kegiatan (event), perangkat daerah dan pelayananpublik pada
Pemerintah Daerah yang dimanfaatkan secara daring dengan memanfaatkan domain dan sub domain Instansi PenyelenggaraNegara sesuai dengan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2015 | Perbandingan Jumlah kegiatan (event), perangkat daerah dan pelayanan publik pada Pemerintah Daerah yang dimanfaatkan secara daring dengan memanfaatkan domain dan sub domain Instansi Penyelenggara Negara sesuai dengan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 5 Tahun 2015 dengan Jumlah kegiatan (event), perangkat daerah dan pelayanan publik pada Pemerintah Daerah dikalikan 100%
| Output | % | |
403 | KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH | 2.p.1.1 Persentase fasilitasi penerbitan izin usaha simpan pinjam untukkoperasi dengan wilayah keanggotaan dalam daerah dalam daerahkabupaten/kota | Jumlah penerbitan ijin usaha simpan pinjam koperasi pada tahun yang dilaporkan : Jumlah usaha simpan pinjam koperasi yang belum mempunyai ijin usaha simpan pinjam x 100%
| Output | 61.87 % | 86/139 x 100% |
404 | KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH | 2.p.1.2 Persentase fasilitasi penerbitan izin pembukaan kantor cabang,cabang pembantu dan kantor kas usaha simpan pinjam oleh koperasiuntuk koperasi dengan wilayah keanggotaan dalam daerahkabupaten/kota | Jumlah penerbitan izin pembukaan kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas usaha simpan pinjam pada tahun yang dilaporkan : Jumlah permohonan izin pembukaan kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas usaha simpan pinjam pada tahun yang dilaporkan x 100%
| Output | % | |
405 | KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH | 2.p.1. Meningkatnya Koperasi yang berkualitas | Jumlah koperasi yang meningkat kualitasnya berdasarkan RAT,volume usaha dan aset : Jumlah seluruh koperasi x 100%
| Outcome | 35.29 - | 84/238 x 100% |
406 | KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH | 2.p.1.3 Persentase pemeriksaan dan pengawasan yang dilakukan untukkoperasi dengan wilayah keanggotaan dalam daerah kabupaten/kota | Jumlah koperasi yang diperiksa dan diawasi : Jumlah koperasi yang ada x 100%
| Output | 29.83 % | 71/238 x 100% |
407 | KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH | 2.p.1.4 Persentase usaha simpan pinjam oleh koperasi yang dinilaikesehatannya untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan dalamdaerah kabupaten/kota | Jumlah usaha simpan pinjam oleh koperasi yang dinilai kesehatannya : Jumlah usaha simpan pinjam oleh koperasi yang ada x 100%
| Output | 29.02 % | 65/224 x 100% |
408 | KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH | 2.p.1.5 Persentase koperasi yang mengikuti pelatihan untuk koperasidengan wilayah keanggotaan dalam daerah kabupaten/kota | Jumlah koperasi yang mengikuti pendidikan dan pelatihan : Jumlah koperasi yang ada x 100%
| Output | 46.64 % | 111/238 x 100% |
409 | KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH | 2.p.1.6 Persentase jumlah anggota koperasi yang telah mengikuti pelatihanperkoperasian untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan dalamdaerah kabupaten/kota | jumlah anggota koperasi yang mengikuti pelatihan perkoperasian : Jumlah anggota koperasi yang ada x 100%
| Output | 0.22 % | 211/ 96336 x 100% |
410 | KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH | 2.p.1.7 Persentase koperasi yang telah menyelenggarakan pendidikan danpelatihan perkoperasian untuk koperasi dengan wilayah keanggotaandalam daerah kabupaten/kota | Jumlah koperasi yang telah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan : Jumlah koperasi yang ada x 100%
| Output | 2.52 % | 6/238 x 100% |
411 | KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH | 2.p.1.8 Persentase koperasi yang diberikan dukungan fasilitasi pembiayaan | | Output | 10 % | |
412 | KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH | 2.p.1.9 Persentase fasilitasi penerbitan sertifikat
Nomor Induk Koperasi(NIK) untuk koperasi dengan wilayah keanggotaan dalam daerahkabupaten/kota | Jumlah koperasi yang telah diterbitkan sertifikat Nomor Induk Koperasi (NIK) : Jumlah koperasi yang ada x 100%
| Output | 36.13 % | 86/238 x 100% |
413 | KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH | 2.p.1.10 Persentase koperasi yang diberikan dukungan fasilitasipembiayaan untuk koperasidengan wilayah keanggotaan dalamdaerah kabupaten/kota | Jumlah koperasi yang diberikan dukungan fasilitasi pembiayaan : Jumlah koperasi yang ada x 100%
| Output | 4.20 % | 10/238 x 100% |
414 | KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH | 2.p.1.11 Persentase yang diberikan dukungan fasilitasi pemasaran untukkoperasi dengan wilayah keanggotaan dalam daerahkabupaten/kota | Jumlah koperasi yang diberikan dukungan fasilitasi pemasaran : Jumlah koperasi yang ada x 100%
| Output | 0 % | 0/238 x 100% |
415 | KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH | 2.p.1.12 Persentase koperasi yang diberikan dukungan fasilitasi pendampingan kelembagaan dan usaha untuk koperasidengan wilayah keanggotaan dalam daerah kabupaten/kota | Jumlah koperasi yang diberikan dukungan fasilitasi pendampingan kelembagaan dan usaha : Jumlah koperasi yang ada x 100%
| Output | 50.42 % | 120/238 x 100% |
416 | KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH | 2.p.1.13 Persentase koperasi yang diberikan dukungan fasilitasi kemitraanuntuk koperasi denganwilayah keanggotaan dalam daerahkabupaten/kota | Jumlah koperasi yang diberikan dukungan fasilitasi kemitraan : Jumlah koperasi yang ada x 100%
| Output | 0 % | 0/238 x 100% |
417 | KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH | 2.p.2. Meningkatnya Usaha Mikro yang menjadi wirasausaha | Jumlah usaha mikro yang menjadi wirausaha : Jumlah usaha mikro keseluruhan x 100%
| Outcome | 100 - | 151/151 x 100% |
418 | KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH | 2.p.21 Rasio pertumbuhan wirausaha baru yang berskala mikro | Jumlah pertumbuhan wirausaha baru : Jumlah wirausaha yang ada x 100%
| Output | 100 - | 321/321 x 100% |
419 | KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH | 2.p.2.2 Persentase jumlah usaha mikro yang diinput ke dalam sistem onlinedata system (ODS) | jumlah usaha mikro yang diinput ke dalam sistem online data system (ODS) : Jumlah usaha mikro yang ada x 100%
| Output | 0 % | 0/8445 x 100% |
420 | KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH | 2.p.2.3 Persentase jumlah usaha mikro yang bermitra | jumlah usaha mikro yang bermitra : Jumlah usaha mikro yang ada x 100%
| Output | 0 % | 0/8445 x 100% |
421 | KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH | 2.p.2.4 Persentase jumlah usaha mikro yang diberikan dukungan fasilitasistandarisasi dan sertifikasi produk usaha | jumlah usaha mikro yang diberikan dukungan fasilitasi standarisasi dan sertifikasi : jumlah usaha mikro yang belum memiliki standar dan sertifikasi produk x 100%
| Output | 2.47 % | 209/8445 x 100% |
422 | KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH | 2.p.2.5 Persentase jumlah usaha mikro yang diberikan dukungan fasilitasipemasaran | jumlah usaha mikro yang diberikan dukungan fasilitasi pemasaran : jumlah usaha mikro yang belum mendapatkan dukungan fasilitasi pemasaran x 100%
| Output | 1.40 % | 118/8445 x 100% |
423 | KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH | 2.p.2.6 Rasio usaha mikro yang diberikan dukungan fasilitasi pelatihan | Jumlah usaha mikro yang diberikan dukungan fasilitasi pelatihan : Jumlah usaha mikro yang ada x 100%
| Output | 2.07 - | 175/8445 x 100% |
424 | KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH | 2.p.2.7 Persentase jumlah usaha mikro yang diberikan pendampingan melalui lembaga pendampingan | jumlah usaha mikro yang diberikan pendampingan melalui lembaga pendampingan : Jumlah usaha mikro yang ada x 100%
| Output | 0 % | 0/8445 x 100% |
425 | PENANAMAN MODAL | 2.q. Persentase peningkatan investasi dikabupaten/kota | (Jumlah investasi tahun n-jumlah investasi tahun n-1) di kabupaten/kota : Jumlah investasi tahun n-1 di kabupaten/kota x 100%
| Outcome | 52.65 % | 197724/ 573284 x 100% |
426 | PENANAMAN MODAL | 2.q.1 PERDA mengenai pemberian fasilitas/ intensif penanaman modalyang menjadi kewenangan daerah kabupaten/kota | Jumlah fasilitas/insentif di bidang penanaman modal yang menjadi kewenangan daerah Kabupaten/Kota yang bisa diberikan kepada investor | Output | Ada Perda | |
427 | PENANAMAN MODAL | 2.q.2 Standar operasional prosedur pelaksanaan pemberian insentif dan/atau kemudahan penanaman modal | Tersedianya dokumen SOP pelaksanaan Pemberian fasilitas/Insentif penanaman modal | Output | Ada Dokumen | |
428 | PENANAMAN MODAL | 2.q.3 Jumlah pemberian insentif dan/atau kemudahan penanaman modal | Jumlah laporan evaluasi pelaksanaan Pemberian fasilitas/Insentif penanaman modal pertahun | Output | - | |
429 | PENANAMAN MODAL | 2.q.4 Kegiatan seminar bisnis, forum, one on one meeting | Jumlah kegiatan seminar bisnis/business forum, one on one meeting | Output | 1 - | |
430 | PENANAMAN MODAL | 2.q.5 Jumlah Pameran Penanaman Modal | Jumlah kegiatan pameran penanaman modal | Output | - | |
431 | PENANAMAN MODAL | 2.q.6 Kegiatan penerimaan misi penanaman modal | Jumlah kegiatan penerimaan misi penanaman modal | Output | - | |
432 | PENANAMAN MODAL | 2.q.7 Konsultasi perizinan dan non perizinan penanaman modal | Jumlah konsultasi perizinan dan nonperizinan penanaman modal | Output | 82 - | |
433 | PENANAMAN MODAL | 2.q.8 Penerbitan perizinan dan non perizinan penanaman modal | Jumlah penerbitan perizinan dan nonperizinan | Output | 1723 - | |
434 | PENANAMAN MODAL | 2.q.9 Laporan realisasi penanaman modal | Jumlah nilai realisasi penanaman modal yang terpantau di tingkat Kabupaten/Kota | Output | 15928552002 - | |
435 | PENANAMAN MODAL | 2.q.10 Pembinaan aparatur penanaman modal tingkat kabupaten/kota | Jumlah aparatur dan penanam modal yang memahami ketentuan pelaksanaan kegiatan penanaman modal | Output | 1 - | |
436 | PENANAMAN MODAL | 2.q.11 Pembinaan penanaman modal PMA dan PMDN | Jumlah perusahaan yang mendapatkan pengawasan dan pelaksanaan penanaman modal | Output | 142 - | |
437 | PENANAMAN MODAL | 2.q.12 Tersedianya data daninformasi perizinan dan non peizinankabupaten/kota | Jumlah permintaan data dan informasi yang terpenuhi/ Jumlah permintaan data dan informasi yang diterima | Output | Ada - | |
438 | KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA | 2.r.1. Tingkat partisipasi pemuda dalam kegiatan ekonomi mandiri | PerbandinganJumlah pemuda (16-30 tahun) yang berwirausaha di provinsi
dengan Jumlah pemuda (umur 16-30 tahun) di kabupaten/kota dikalikan 100 % | Outcome | 2.05 % | 600 / 29.238 x 100% |
439 | KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA | 2.r.1.1 Jumlah pemuda yang mendapat pelatihan kewirausahaan | | Output | - | |
440 | KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA | 2.r.1.2 Jumlah pemuda yang mendapat bantuan Kewirausahaan | | Output | - | |
441 | KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA | 2.r.2. Tingkat partisipasi pemuda dalam organisasi kepemudaan dan organisasi sosial kemasyarakatan | perbandingan organisasi kepemudaan dan organisasi sosial kemasyarakatan di kabupaten/kota
dengan jumlah pemuda (umur 16-30 tahun) di kabupaten/kota dikalikan 100% | Outcome | 2.77 % | 809 / 29.238 x 100% |
442 | KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA | 2.r.2.1 Jumlah pemuda yang medapat pelatihan kader pengembangankepemimpinan, kepedulian, kesukarelawanan dan kepeloporan pemuda | Jumlah pemuda yang medapat pelatihan kader pengembangan kepemimpinan, kepedulian, kesukarelawanan dan kepeloporan pemuda | Output | 14 - | |
443 | KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA | 2.r.2.2 Jumlah pengelola organisasi kepemudaan yang mendapat pelatihanmanajemen organisasi kepemudaan | Jumlah pengelola organisasi kepemudaan yang mendapat pelatihan manajemen organisasi kepemudaan | Output | - | |
444 | KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA | 2.r.3. Peningkatan prestasi olahraga | Jumlah perolehan medali pada event olahraga nasional dan internasional | Outcome | 91 - | |
445 | KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA | 2.r.3.1 Jumlah pelatih olah raga yang memiliki kompetensi di satuan2pendidikan | Jumlah pelatih olah raga yang memiliki kompetensi di satuan2 pendidikan
Yang dimaksud sebagai satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
Pelatih olahraga yang memiliki kompetensi adalah pelatih yang memiliki sertifikasi sebagai pelatih olahraga | Output | 65 - | |
446 | KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA | 2.r.3.2 Jumlah penyelenggaraan event OR prestasi tingkat daerah | Jumlah penyelenggaraan event OR prestasi tingkat daerah | Output | 12 - | |
447 | STATISTIK | 2.s.1. Persentase Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menggunakan data statistik dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah | perbandingan Jumlah OPD yang menggunakan data statistik dalam menyusun perencanaan pembangunan daerah dengan Jumlah OPD dikalikan 100 % | Outcome | 100 % | 29/29 x 100% |
448 | STATISTIK | 2.s.1,2.s.2.1 Tersedianya buku profil daerah | Ada/tidak | Output | Ada - | |
449 | STATISTIK | 2.s.1,2.s.2.2 Jumlah survey statistik sektoral yang dilakukan | Jumlah Survei Statistik Sektoral yang dilakukan | Output | - | |
450 | STATISTIK | 2.s.1,2.s.2.3 Jumlah kompilasi statistik sektoral yang dilakukan | Jumlah kompilasi statistik sektoral yang dilakukan | Output | 2 - | |
451 | STATISTIK | 2.s.1,2.s.2.4 Jumlah survey statistik sektoral yang mendapat rekomendasidari BPS | Jumlah Survei Statistik Sektoral yang mendapat rekomendasi dari BPS | Output | 1 - | |
452 | STATISTIK | 2.s.1,2.s.2.5 Jumlah kompilasi stastik sektoral yang mendapat rekomendasi dari BPS | Jumlah kompilasi statistik sektoral yang mendapat rekomendasi dari BPS | Output | 2 - | |
453 | STATISTIK | 2.s.1,2.s.2.6 Persentase kelengkapan metadata kegiatan statistik | Perbandingan Jumlah metadata kegiatan statistik sektoral dengan Jumlah kegiatan statistik sektoral dikalikan 100 % | Output | 100 % | 2/2 x 100% |
454 | STATISTIK | 2.s.1,2.s.2.7 Persentase kelengkapan metadata variabel dari kegiatan statistik | Perbandingan Jumlah metadataindikator statistik sektoral dengan Jumlah indikator statistik sektoral dikalikan 100 % | Output | 100 % | 107/107 x 100% |
455 | STATISTIK | 2.s.2. Persentase OPD yang menggunakan data statistik dalam melakukan evaluasi pembangunan daerah | Perbandingan Jumlah OPD yang menggunakan data statistik dalam melakukan evaluasi pembangunan daerah dengan Jumlah OPD dikalikan 100 % | Outcome | 100 % | 29/29 x 100% |
456 | KEBUDAYAAN | 2.u. Terlestarikannya Cagar Budaya | Perbandingan Jumlah cagar budaya yang dilestarikan
dengan Jumlah cagar budaya yang terdata dikalikan 100 % | Outcome | 100 % | 42/42 x 100% |
457 | KEBUDAYAAN | 2.u.1 Jumlah obyek pemajuan kebudayaan yang dilindungi(inventarisasi, pengamanan pemeliharaan, penyelamatan danpublikasi) | Jumlah objek PK yang (diinventaris + diamankan + dipelihara + diselamatkan + dipublikasikan) | Output | 24 - | 11+1+1+11 |
458 | KEBUDAYAAN | 2.u.2 Jumlah obyek pemajuan kebudayaan yangdikembangkan(penyebarluasan, pengkajian, penayaan keberagaman) | Jumlah objek PK (disebarluaskan + dikaji + dikayakan keberagamannya) | Output | 17 - | 6+8+3 |
459 | KEBUDAYAAN | 2.u.3 Jumlah obyek pemajuan kebudayaan yang dimanfaatkan (membangunkarakter bangsa, meningkatkan ketahanan budaya,dan meningkatkankesejahteraan masyarakat) | Jumlah objek dimanfaatkan | Output | 11 - | |
460 | KEBUDAYAAN | 2.u.4 Jumlah SDM, lembaga dan pranata yang dibina(peningkatankompetensi, standarisasi dan sertifikasi, serta peningkatan kapasitas tata kelola) | Jumlah sdm ditingkatkan kompetensi + Jumlah sdm disertifikasi + Jumlah lembaga distandarisasi + Jumlah lembaga ditingkatkan kapasitas tata kelola + Jumlah pranata ditingkatkan kapasitas tata kelola | Output | 536 - | |
461 | KEBUDAYAAN | 2.u.5 Register cagar budaya (pendaftaran, pengjasian,penetapan,pencatatan, pemeringkatan, penghapusan) | Jumlah CB ditetapkan – Jumlah CB dihapuskan | Output | 11 - | 11-0 |
462 | KEBUDAYAAN | 2.u.6 Perlindungan cagar budaya kota (penyelamatan, zonasi, pemeliharaan dan pemugaran | Jumlah CB yang diselamatkan, dizonasikan, dipelihara, dan dipugar | Output | 33 - | 11+11+11+0 |
463 | KEBUDAYAAN | 2.u.7 Layanan perijzinan membawa cagar budaya kota ke luar kota dengan dukungan data | Jumlah CB diberikan izin ke luar Kabupaten/Kota | Output | Tidak ada cagar budaya yang dibawa keluar kota - | |
464 | KEBUDAYAAN | 2.u.8 Pengembangan cagar budaya kota (penelitian,revitalisasi, adaptasi) | Jumlah CB (diteliti + direvitalisasi + diadaptasi | Output | 13 - | 11+1+1 |
465 | KEBUDAYAAN | 2.u.9 Pemanfaatan cagar budaya kota (dalam hal agama, sosial,pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan, danpariwisata | Jumlah CB dimanfaatkan | Output | 15 - | |
466 | KEBUDAYAAN | 2.u.10 Pengelolaan, pengamanan, pengembangan dan pemanfaatan koleksimuseum | Jumlah koleksi museum (dikelola + diamankan + dikembangkan + dimanfaatkan | Output | 6 - | |
467 | KEBUDAYAAN | 2.u.11 Peningkatan akses masyarakat dalam penyelenggaraan danpelaksanaan kegiatan museum | Jumlah pengunjung museum | Output | 821 - | |
468 | KEBUDAYAAN | 2.u.12 Peningkatan akses masyarakat dalam pengelolaan sarana danprasarana museum kabupaten/kota | Jumlah berpartisipasi dalam pengelolaan museum | Output | 821 - | |
469 | KEBUDAYAAN | 2.u.13 Pengelolaan, pengamanan, pengembangan dan pemanfaatan koleksimuseum | | Output | 6 - | |
470 | KEBUDAYAAN | 2.u.14 Pembentukan tim ahli cagar budata kota | Jumlah tim pendaftaran CB yang dibentuk | Output | Tidak ada karena belum ada tim yang dibentuk - | |
471 | KEBUDAYAAN | 2.u.14 Pembentukan tim ahli cagar budata kota | Jumlah pembentukan tim ahli CB | Output | 6 - | |
472 | KEBUDAYAAN | 2.u.15 Fasilitas sertifikasi tim ahli cagar budya | Jumlah ahli CB yang disertifikasi | Output | Tidak ada karena OPD tidak melaksanakan fasilitasi pensertifikasian - | |
473 | KEBUDAYAAN | 2.u.15 Fasilitas sertifikasi tim ahli cagar budya | Jumlah sdm CB + jumlah sdm Museum | Output | 15 - | |
474 | KEBUDAYAAN | 2.u.17 Peningkatan kompetensi sdm cagar budaya dan pemuseumankabupaten/kota | Jumlah sdm yang ditingkatkan kompetensinya (CB + Museum) | Output | 8 - | |
475 | KEBUDAYAAN | 2.u.18 Penyediaan sarana dan prasarana pendaftaran cagar budaya danpermuseuman | Jumlah sarana dan prasarana (CB + Museum) | Output | 3 - | |
476 | KEBUDAYAAN | 2.u.19 Penyelenggaraan kegiatan museum yang melibatkan masyarakat | Jumlah kegiatan museum yang melibatkan masyarakat | Output | 5 - | |
477 | PERPUSTAKAAN | 2.v.1. Nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat | Nilai tingkat kegemaran membaca masyarakat yang diukur menggunakan survei/kajian kegemaran membaca masyarakat | Outcome | 61 - | |
478 | PERPUSTAKAAN | 2.v.1.1 Rasio ketercukupan koleksi perpustakaan dengan penduduk | Koleksi perpustakaan yang tersedia di berbagai perpustakaan di wilayahnya (dalam eksemplar) : Jumlah penduduk di wilayahnya (dalam jiwa) x 100% | Output | 787.745 % | 1007001/ 127846 x 100% |
479 | PERPUSTAKAAN | 2.v.1.2 Persentase kemanfaatan perpustakaan oleh masyarakat | Jumlah kunjungan pemustaka yang memanfaatkan perpustakaan baik secara online maupun on site : Jumlah penduduk di wilayahnya x 100% | Output | 55.57 % | 71043 / 127846 x 100% |
480 | PERPUSTAKAAN | 2.v.1.3 Rasio ketercukupan tenaga perpustakaan dengan penduduk | Ketersediaan tenaga perpustakaan di berbagai perpustakaan di wilayahnya : Jumlah penduduk di wilayahnya (dalam jiwa) x 100% | Output | 0.142 % | 181/ 127846 x 100% |
481 | PERPUSTAKAAN | 2.v.1.4 Persentase perpustakaan sesuai standar nasional perpustakaan | Jumlah perpustakaan sesuai standar nasional perpustakaan : Jumlah perpustakaan dari berbagai jenis yang terdapat diwilayahnya x 100% | Output | 10.76 % | 34/316 x 100% |
482 | PERPUSTAKAAN | 2.v.1.5 Jumlah pemasyarakatan gemar membaca di masyarakat | Jumlah pemasyarakatan gemar membaca di masyarakat | Output | 2 - | |
483 | PERPUSTAKAAN | 2.v.2. Nilai Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat yang didapatkan dengan metode sensus dengan mengukur sejumlah unsur pembangunan literasi masyarakat (UPLM) dan aspek masyarakat (AM) | | Outcome | 52.08 - | |
484 | PERPUSTAKAAN | 2.v.2.1 Jumlah naskah kuno yang diakuisisi/ dialih media (digitalisasi)/terdaftar yang ada di wilayahnya | Jumlah naskah kuno yang diakuisisi/dialih media (digitalisasi)/terdaftar yang ada di wilayahnya | Output | 37 CD - | |
485 | PERPUSTAKAAN | 2.v.2.2 Jumlah naskah kuno yang dialih aksara dan dialih bahasa | Jumlah naskah kuno yang dialih aksara dan dialih bahasa | Output | 37 BUKU - | |
486 | PERPUSTAKAAN | 2.v.2.3 Jumlah koleksi budaya etnis nusantara yang tersimpan dan/atau terdaftar yang ada di wilayahnya (item) | Jumlah koleksi budaya etnis nusantara yang tersimpan dan/atau terdaftar yang ada di wilayahnya (item) | Output | 416 BUKU
538 EKS - | |
487 | KEARSIPAN | 2.w.1. Tingkat ketersediaan arsip sebagai bahan akuntabilitas kinerja, alat bukti yang sah dan pertanggungjawaban nasional) Pasal 40 dan Pasal 59 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan | T = (a + i + s + j)/4
T = Tingkat ketersediaan arsip
a = Persentase arsip aktif yang telah dibuatkan daftar arsip
i = Persentase arsip inaktif yang telah dibuatkan daftar arsip
s = Persentase arsip statis yang telah dibuatkan sarana bantu temu balik
j = Persentase jumlah arsip yang dimasukkan dalam SIKN melalui JIKN | Outcome | 100 - | T = (+1+1+1)/4 |
488 | KEARSIPAN | 2.w.1. 1 persentase arsip aktif yang telah dibuatkan daftar arsip | Jumlah arsip aktif yang telah dibuatkan daftar arsip : Jumlah seluruh arsip aktif x 100% | Output | 100 % | 472/472 x 100% |
489 | KEARSIPAN | 2.w.1. 2 persentase arsip in-aktif yang telah dibuatkan daftar arsip | Jumlah arsip inaktif yang telah dibuatkan daftar arsip : Jumlah seluruh arsip inaktif x 100% | Output | 100 % | 3122/ 3122 x 100% |
490 | KEARSIPAN | 2.w.1. 3 Persentase arsip statis yang telah dibuatkan sarana bantutemu balik | Jumlah arsip statis yang telah dibuatkan sarana bantu temu balik : Jumlah seluruh arsip statis x 100% | Output | 100 % | 2070/ 2070 x 100% |
491 | KEARSIPAN | 2.w.1. 4 Persentase jumlah arsip yang dimasukkan dalam SIKNmelalui JIKN | Jumlah arsip yang telah dimasukkan dalam SIKN melalui JIKN : Jumlah seluruh arsip statis dan arsip dinamis pemerintahan kab/kota x 100% | Output | 100 % | 65/ 2331 x 100% |
492 | KEARSIPAN | 2.w.2. Tingkat keberadaan dan keutuhan arsip sebagai bahan pertanggungjawaban setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara untuk kepentingan negara, pemerintahan, pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat | T = (m + b + g + a + c + i)/6
T = Tingkat keberadaan dan keutuhan arsip sebagai bahan pertanggungjawaban
m = Tingkat kesesuaian kegiatan pemusnahan arsip dengan NSPK
b = Tingkat kesesuaian kegiatan perlindungan dan penyelamatan arsip dari bencana dengan NSPK
g = Tingkat kesesuaian kegiatan penyelamatan arsip Perangkat Daerah Provinsi yang digabung dan/atau dibubarkan dan pemekaran daerah Kabupaten/Kota dengan NSPK
a = Tingkat kesesuaian kegiatan autentifikasi arsip statis dan arsip hasil alih media dengan NSPK
c = Tingkat kesesuaian kegiatan pencarian arsip statis dengan NSPK
i = Tingkat kesesuaian kegiatan penerbitan izin penggunaan arsip yang bersifat tertutup dengan NSPK | Outcome | 83.33% % | T = (1+1+0+1+1+1)/6 |
493 | KEARSIPAN | 2.w.2.1 Pemusnahan arsip yang sesuai NSPK | NSPK pemusnahan arsip merujuk pada Peraturan Kepala ANRI 25/2012 tentang Pedoman Pemusnahan Arsip | Output | 200 - | |
494 | KEARSIPAN | 2.w.2.2 Perlindungan dan penyelamatan arsip akibat bencana yang sesuaiNSPK | NSPK perlindungan dan penyelamatan arsip dari bencana merujuk pada Peraturan Kepala ANRI 23/2015 tentang Perlindungan dan Penyelamatan Arsip dari Bencana | Output | 500 arsip - | Keputusan Kepala Disperpusip No: 067/294/290 tahun 2019 tentang SOP pada Disperpusip |
495 | KEARSIPAN | 2.w.2.3 Penyelamatan arsip perangkat daerah provinsi yang digabung dan atau dibubarkan dan pemekaran daerah kabupaten/ kota yangsesuai NSPK di provinsi | NSPK penyelamatan arsip penggabungan/pembubaran perangkat daerah merujuk pada Peraturan Kepala ANRI 46/2015 tentang Penyelamatan Arsip Penggabungan atau Pembubaran Lembaga Negara dan Perangkat Daerah | Output | Nihil - | |
496 | KEARSIPAN | 2.w.2.4 Autentifikasi arsip statis dan arsip hasil alih media yang dikelola oleh lembaga kearsipan daerah yang sesuaiNSPK | NSPK autentikasi arsip merujuk pada Peraturan Kepala ANRI 20/2011 tentang Pedoman Autentikasi Arsip Elektronik | Output | 3071 arsip - | |
497 | KEARSIPAN | 2.w.2.5 Pencarian arsip statis yang pengelolaannya menjadi kewenangan daerah provinsi yang dinyatakan hilang dalam bentuk daftar pencarian arsip yang sesuai NSPK | NSPK pencarian arsip statis merujuk pada Peraturan Kepala ANRI 18/2012 tentang Pedoman Pembuatan dan Pengumuman Daftar Pencarian Arsip (DPA) | Output | 3071 arsip - | |
498 | KEARSIPAN | 2.w.2.6 Penerbitan izin penggunaan arsip yang bersifat tertutup yang disimpan di lembaga kearsipan daerah provinsi yangsesuai NSPK | NSPK perizinan penggunaan arsip tertutup merujuk pada Peraturan Kepala ANRI 28/2011 tentang Pedoman Akses dan Layanan Arsip Statis | Output | 261 arsip - | Peraturan Walikota Magelang nomor 49 Tahun 2019 tentang system klasifikasi keamanan dan akses arsip dinamis di lingkungan pemkot magelang |
499 | PERIKANAN | 3.a. Jumlah Total Produksi Perikanan (Tangkap dan Budidaya) kabupaten/kota (sumber data: one data KKP) | Jumlah Total Produksi Perikanan (Tangkap dan Budidaya) Kabupaten/Kota (sumber data: one data KKP) | Outcome | 173484 - | |
500 | PERIKANAN | 3.a.1 Jumlah rumah tangga nelayan yang melakukan diversifikasi usaha(RTP) | Jumlah rumah tangga nelayan yang melakukan diversifikasi usaha (RTP) | Output | Nihil - | |
501 | PERIKANAN | 3.a.2 Persentase Tempat Pelelangan Ikan yang operasional | Jumlah TPI yang operasional : Jumlah seluruh TPI yang ada di wilyah kab/kota x 100% | Output | Nihil % | |
502 | PERIKANAN | 3.a.3 Jumlah Izin Usaha Perikanan (IUP) di bidang pembudidayaanikan yang usahanya dalam1 (satu) Daerah kabupaten/ kota yangditerbitkan | Jumlah Izin Usaha Perikanan (IUP) di bidang pembudidayaan ikan yang usahanya dalam1 (satu) Daerah kabupaten/ kota yang diterbitkan | Output | Nihil - | |
503 | PERIKANAN | 3.a.4 Jumlah pembudidaya ikan yang memperoleh kegiatan pemberdayaan(pendidikan dan pelatihan/penyuluhan dan pendampingan/ kemitraanusaha/ kemudahan akses iptek dan informasi/danpenguatan kelembagaan | Jumlah pembudidaya ikan yang memperoleh kegiatan pemberdayaan per tahun | Output | 39 - | |
504 | PERIKANAN | 3.a.5 Jumlah benih budidaya air tawar dan air payau yang diproduksi | Jumlah benih budidaya air tawar dan air payau yang diproduksi per tahun | Output | Benih ikan kecil: 642
Benih ikan hias: 1.526 - | |
505 | PARIWISATA | 3.b.5. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD | Kontribusi sektor pariwisata terhadap PAD | Outcome | 3.6% - | 11490253772
/ 319391301182 x 100% |
506 | PARIWISATA | 3.b.1. Persentase pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara per kebangsaan | Jumlah wisatawan tahun n – Jumlah wisatawan tahun n-1) : Jumlah wisatawan tahun n-1 x 100% | Outcome | 96.08% % | -3966/ 4128 x 100% |
507 | PARIWISATA | 3.b.1,3.b.2,3.b.3,3.b.4,3.b.5.1 Jumlah entitas pengelolaan destinasi | Jumlah entitas pengelolaan destinasi | Output | 13 - | |
508 | PARIWISATA | 3.b.1,3.b.2,3.b.3,3.b.4,3.b.5.2 Jumlah kelengkapan infrastruktur dasar, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata | Jumlah kelengkapan infrastruktur dasar, fasilitas umum, dan fasilitas pariwisata | Output | 144 - | |
509 | PARIWISATA | 3.b.1,3.b.2,3.b.3,3.b.4,3.b.5.3 Jumlah tanda daftar usaha pariwisata per sub jenis usaha dikabupaten/kota | Jumlah tanda daftar usaha pariwisata per sub jenis usaha di Kabupaten/Kota | Output | 52 - | |
510 | PARIWISATA | 3.b.1,3.b.2,3.b.3,3.b.4,3.b.5.4 Jumlah wisatawan mancanegara per kebangsaan | Jumlah wisatawan mancanegara per kebangsaan | Output | Nihil - | |
511 | PARIWISATA | 3.b.1,3.b.2,3.b.3,3.b.4,3.b.5.5 Jumlah promosi event daerah yang terlaksana di dalam negeri | Jumlah promosi event daerah yang terlaksana di dalam negeri | Output | 3 - | |
512 | PARIWISATA | 3.b.1,3.b.2,3.b.3,3.b.4,3.b.5.6 Jumlah event luar negeri yang diikuti | Jumlah event luar negeri yang diikuti Kabupaten/Kota | Output | Nihil - | |
513 | PARIWISATA | 3.b.1,3.b.2,3.b.3,3.b.4,3.b.5.7 Jumlah industri pariwisata daerah yang berpartisipasi padaeven promosi pariwisata di dalam negeri | Jumlah industri pariwisata daerah yang berpartisipasi pada event promosi pariwisata di dalam negeri | Output | 167 - | |
514 | PARIWISATA | 3.b.1,3.b.2,3.b.3,3.b.4,3.b.5.8 Persentase tenaga kerja di sektor parwisata yang disertifikasi | Jumlah tenaga kerja pariwisata tersertifikasi : Jumlah tenaga kerja pariwisata x 100% | Output | 100% - | 126/126 x 100% |
515 | PARIWISATA | 3.b.1,3.b.2,3.b.3,3.b.4,3.b.5.9 Persentase SDM peserta pembekalan sektor kepariwisataan | Jumlah peserta pembekalan sektor kepariwisataan : Jumlah sasaran pembekalan sektor kepariwisataan x 100% | Output | 100% % | 5/5 x 100% |
516 | PARIWISATA | 3.b.1,3.b.2,3.b.3,3.b.4,3.b.5.10 Jumlah lokasi yang memperoleh pemberdayaan masyarakat dan pembinaan kemitraan usaha masyarakat | Jumlah lokasi yang memperoleh pemberdayaan masyarakat dan pembinaan kemitraan usaha masyarakat | Output | 8 - | |
517 | PARIWISATA | 3.b.2. Persentase peningkatan perjalanan wisatawan nusantara yang dating ke kabupaten/kota | (Jumlah wisatawan tahun n – Jumlah wisatawan tahun n-1) : Jumlah wisatawan tahun n-1 x 100% | Outcome | -60.92% % | -680749/ 1117488 x 100% |
518 | PARIWISATA | 3.b.3. Tingkat hunian akomodasi | Jumlah kamar yang terjual : Jumlah kamar yang tersedia x 100% | Outcome | 7365.90% % | 70639/ 959 x 100% |
519 | PARIWISATA | 3.b.4. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga berlaku | Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB harga berlaku | Outcome | 7.62% - | 664513,83 / 8721968,47 x 100% |
520 | PERTANIAN | 3.c.1. Produktivitas pertanian per hektar per tahun | Jumlah produksi pertanian pangan per hektar per tahun : Luas panen x 100% | Outcome | 1.451.46% % | 4339,88 / 299 x 100% |
521 | PERTANIAN | 3.c.1..1 Sarana pertanian dan prasarana pertanian yang diberikan | Jumlah Sarana dan prasana pertanian yang diberikan | Output | 38 - | |
522 | PERTANIAN | 3.c.1.2 Prasarana pertanian yang digunakan | Jumlah prasarana pertanian yang digunakan | Output | 128 - | |
523 | PERTANIAN | 3.c.1.3 Penerbitan izin usaha pertanian | Jumlah fasilitasi penerbitan izin usaha pertanian | Output | Nihil - | |
524 | PERTANIAN | 3.c.1.4 Persentase prasarana yang digunakan | Jumlah prasarana yang aktif digunakan : Jumlah prasarana yang dibangun x 100% | Output | Nihil % | |
525 | PERTANIAN | 3.c.1.5 Persentase jumlah usulan izin usaha pertanian dikab/kota | Jumlah usulan yang difasitasi : Jumlah usulan usaha pertanian x 100% | Output | Nihil % | |
526 | PERTANIAN | 3.c.2. Persentase Penurunan kejadian dan jumlah kasus penyakit hewan menular | (Jumlah kejadian penyakit/kasus tahun berjalan - (t) – jumlah kejadian/kasus penyakit hewan menular tahun sebelumnya (t-1)) : Jumlah kejadian/kasus penyakit hewan menular tahun sebelumnya (t-1) x 100% | Outcome | 12.98% % | 17/131 x 100% |
527 | PERTANIAN | 3.c.2.1 Persentase fasilitasi penanggulangan bencana | | Output | % | |
528 | KEHUTANAN | 3.d.1.1 Tersedianya dokumen rencana pengelolaan Tahura | Dokumen Rencana Pengelolaan Tahura yang disahkan | Output | Nihil - | |
529 | KEHUTANAN | 3.d.1.2 Pemberdayaan masyarakat di daerah penyangga | Jumlah kelompok masyarakat desa binaan yang terbentuk dan didampingi | Output | Nihil - | |
530 | KEHUTANAN | 3.d.1.3 Pemulihan ekosistem pada Tahura | Luas areal yang telah dipulihkan baik dengan mekanisme alam, rehabilitasi maupun restorasi | Output | Nihil - | |
531 | KEHUTANAN | 3.d.1.4 Menurunnya gangguan kawasan TAHURA | Rekapitulasi kejadian TIPIHUT secara
periodik per tahun | Output | Nihil - | |
532 | PERDAGANGAN | 3.f.1. Persentase pelaku usaha yang memperoleh izin sesuai dengan ketentuan (IUPP/SIUP Pusat Perbelanjaan dan IUTM/IUTS/SIUP Toko Swalayan) | Jumlah pelaku usaha yang telah memiliki izin sesuai ketentuan : Jumlah pelaku usaha di wilayah Kab/Kota x 100% | Outcome | Nihil % | |
533 | PERDAGANGAN | 3.f.1.1.a.1.b Persentase perizinan yang diterbitkan sesuai dengan ketentuanuntuk izin :
a. Pusat perbelanjaan
b. Toko Swalayan | Jumlah izin pusat perbelanjaan yang diterbitkan ≤5 hari kerja : Jumlah permohonan izin pusat perbelanjaan yang dokumennya sudah lengkap dan benar x 100%
Jumlah izin toko swalayan yang diterbitkan ≤5 hari kerja : Jumlah permohonan izin toko swalayan yang dokumennya sudah lengkap dan benar x 100% | Output | Nihil % | |
534 | PERDAGANGAN | 3.f.1.2 Persentase penerbitan TDG | Jumlah penerbitan TDG ≤5 hari kerja : Jumlah permohonan penerbitan TDG x 100% | Output | 100% % | 7/7 x 100% |
535 | PERDAGANGAN | 3.f.1.3 Persentase gudang yang tidak mempunyai TDG | Jumlah penerbitan TDG : Jumlah gudang yang ada di kab/kota x 100% | Output | 90.91% % | 50/55 x 100% |
536 | PERDAGANGAN | 3.f.1.4 Persentase penerbitan STPW yang tepat waktu untuk :
a)Penerima waralaba dari waralaba dalam negeri
b) Penerimawaralaba lanjutan dari waralaba dalam negeri
c) Penerimawaralaba lanjutan dari waralaba luar negeri | Penerima waralaba dari waralaba dalam negeri :
Jumlah STPW untuk penerima waralaba dari waralaba dalam negeri yang terbit ≤2 hari kerja sejak berkas permohonan diterima secara lengkap dan atau benar : Jumlah permohonan STPW untuk penerima waralaba dalam negeri x 100%
Jumlah STPW untuk penerima waralaba lanjutan dari waralaba dalam negeri yang terbit ≤2 hari kerja sejak berkas permohonan diterima secara lengkap dan atau benar : Jumlah permohonan STPW untuk penerima waralaba lanjutan dalam negeri x 100%
Jumlah STPW untuk penerima lanjutan waralaba lanjutan dari waralaba luar negeri yang terbit ≤2 hari kerja sejak berkas permohonan diterima secara lengkap dan atau benar : Jumlah permohonan STPW untuk penerima waralaba lanjutan dari waralaba waralaba luar negeri x 100% | Output | Nihil % | |
537 | PERDAGANGAN | 3.f.1.5 Persentase pemeriksaan fasilitas penyimpanan bahan berbahaya danpengawasan distribusi, pengemasan dan pelabelan bahan berbaya ditingkat daerah Kab/Kota | jumlah pemeriksaan fasilitas penyimpanan bahan berbahaya dan pengawasan distribusi, pengemasan dan pelabelan bahan berbahaya di tingkat daerah Kab/Kota : Jumlah permohonan SIUP Bahan Berbahaya Bagi Pengecer x 100% | Output | Nihil % | |
538 | PERDAGANGAN | 3.f.1.6 Persentase penerbitan SKA yang tepat waktu | Jumlah SKA yang terbit ≤1 hari kerja (1 x 24 jam) : Jumlah permohonan penerbitan SKA yang dokumennya telah diterima dengan lengkap dan benar x 100% | Output | Nihil % | |
539 | PERDAGANGAN | 3.f.1.7 Persentase pengembangan dan pengelolaan sarana distribusiperdagangan di wilayah kerjanya | K = (a + b) x 100%
K = Persentase pengembangan dan pengelolaan sarana distribusi perdagangan di wilayah kerjanya
a = Pembangunan sarana distribusi perdagangan telah dilakukan sesuai target waktunya (nilai 0.5)
b = sarana distribusi perdagangan telah dimanfaatkan sesuai peruntukannya (nilai 0.5) | Output | 79.17 % | |
540 | PERDAGANGAN | 3.f.1.8 Persentase koefisien variasi harga antar waktu | Persentase koefisien variasi harga antar waktu per komoditas bahan pokok | Output | 0.019 % | |
541 | PERDAGANGAN | 3.f.2. Persentase Kinerja realisasi pupuk | Realisasi : RDKK x 100% | Outcome | 24.88 % | |
542 | PERDAGANGAN | 3.f.2.1 Jumlah pupuk dan pestisida yang tersalurkan | X = a/(bxc) x 100
X = Persentase jumlah pupuk yang disalurkan
a = Jumlah pupuk yang disalurkan
b = Target komisi pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) di Tingkat Kota sebesar (90% dari RDKK)
c = RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) | Output | 72.89% % | 9,400/(0,9x143,285) |
543 | PERDAGANGAN | 3.f.3. Persentase alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) bertanda tera sah yang berlaku | jumlah UTTP Bertanda Tera Sah yang berlaku pada tahun berjalan : jumlah potensi UTTP yang wajib ditera dan tera ulang di wilayah kabupaten/kota x 100% | Outcome | 98.29% % | 7484/ 7614 x 100% |
544 | PERDAGANGAN | 3.f.3.1 Persentase alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP)yang ditera/tera ulang dalam tahun berjalan | Jumlah total UTTP yang ditera dan ditera ulang pada tahun berjalan : Jumlah potensi UTTP yang wajib ditera dan ditera ulang di wilayah Kab/kota x 100% | Output | 44.09% % | 1949/ 4421 x 100% |
545 | PERDAGANGAN | 3.f.3.2 Persentase kesesuaian BDKT yang diawasi terhadap ketentuan yangberlaku | Jumlah sampel BDKT yang diawasi dalam tahun berjalan sesuai ketentuan yang berlaku : Total sampel BDKT yang diawasi dalam tahun berjalan x 100% | Output | 37.5% % | 12/32 x 100% |
546 | PERINDUSTRIAN | 3.g.4. Jumlah hasil pemantauan dan pengawasan penanaman modal | Jumlah izin yang dipantau dan dianalisis dalam laporan hasil pemantauan : Jumlah izin yang dikeluarkan x 100% | Outcome | Nihil % | |
547 | PERINDUSTRIAN | 3.g.3.1 Persentase Jumlah izin yang diterbitkan usaha industri (IUI)kecil dan IUI menengah yang diterbitkan | Jumlah realisasi izin yang diterbitkan : Jumlah permohonan atau pengajuan izin yang masuk x 100% | Output | Nihil % | |
548 | PERINDUSTRIAN | 3.g.1. Pertambahan jumlah industri kecil dan menengah di kabupaten/kota | (Jumlah Industri kecil dan menengah tahun n - Jumlah industri kecil dan menengah tahun n-1) : Jumlah industri kecil dan menengah tahun n-1 x 100% | Outcome | -0.29% % | -5/1714 x 100% |
549 | PERINDUSTRIAN | 3.g.2. Persentase pencapaian sasaran pembangunan industri termasuk turunan indikator pembangunan industri dalam RIPIN yang ditetapkan dalam RPIK | Jika terdapat N indikator pembangunan industri dalam RPIK maka nilai masing-masing bobot indikator adalah (100/N)%
Untuk masing-masing penilaian indikator adalah persentase capaian indikator dibagi target dikali (100/N)%
Nilai akhir adalah akumulasi dari N indikator tersebut | Outcome | 95.96% % | Bobot = 100/4 = 25%
N1=99,77x0,25 = 24,94
N2=88,68x0,25=22,17
N3=108,54x0,25=27,135
N4=86,86x0,25=21,715
Presentase Capaian= N1+N2+N3+N4= |
550 | PERINDUSTRIAN | 3.g.2.1 Persentase terselesaikannya dokumen RPIK sampai denganditetapkannya menjadi PERDA | Capaian target tahapan penyelesaian RPIK
Tahapan :
a) Tersusunnya naskah akademik (30%)
b) Tersusunnya Draft Raperda RPIK (20%)
c) Draft Raperda RPIK yang disetujui DPRD dan mendapat Rekomendasi dinas yang membidangi perindustrian di Provinsi (25%)
d) Persetujuan Draft Raperda RPIK oleh Gubernur Provinsi (15%)
e) Penetapan Perda RPIK (10%)
Keterangan : penilaian bersifat akumulatif terhadap tahapan penyelesaian RPIK
| Output | 100% - | |
551 | PERINDUSTRIAN | 3.g.6. Tersedianya informasi industri secara lengkap dan terkini | 1) Keterkinian informasi industri :
- Tersedianya informasi industri dengan batas waktu 0-6 bulan (50%)
- Tersedianya informasi industri dengan batas waktu 7-12 bulan (25%)
- Tidak menyampaikan informasi industri (0%)
2) Kelengkapan informasi industri meliputi :
- Informasi produksi dan kapasitas produksi (10%)
- Informasi bahan baku dan bahan penolong (10%)
Nilai akhir adalah akumulasi dari kelengkapan dan keterkinian informasi industri (1 + 2) | Outcome | 100% % | 5/5 X 100% |
552 | PERINDUSTRIAN | 3.g.6.1 Persentase data perusahaan industri kecil, menengah danperusahaan kawasan industri di Kabupaten/Kota yang masuk dalamSIINas terhadap total populasi perusahaan industri kecil,menengah dan perusahaan kawasan industri di Kabupaten/Kota | Jumlah data perusahaan industri kecil, menengah dan perusahaan kawasan industri di Kabupaten/Kota di SIINas : Total populasi perusahaan industri kecil, menengah dan perusahaan kawasan industri di Kabupaten/Kota x 100% | Output | 38.46% % | 15/39 x 100% |
553 | TRANSMIGRASI | 3.h.1 Jumlah kawasan transmigrasi yang difasilitasi penetapannya | | Output | Nihil - | |
554 | TRANSMIGRASI | 3.h.2 Jumlah satuan pemukiman transmigrasi yang difasilitasipembangunannya | | Output | Nihil - | |
555 | TRANSMIGRASI | 3.h.3 Jumlah satuan pemukiman yang dibina | | Output | Nihil - | |
556 | PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN (PERENCANAAN DAN KEUANGAN) | 4.a.1. Rasio Belanja Pegawai di luar guru dan tenaga kesehatan | Jumlah belanja pegawai diluar guru dan tenaga kesehatan : Jumlah APBD x 100% | Outcome | 20.69% % | 202812631000/980191941000 X 100% |
557 | PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN (PERENCANAAN DAN KEUANGAN) | 4.a.2. Rasio PAD | Jumlah PAD : Jumlah APBD non migas x 100% | Outcome | 33336.146% % | 290756816510/ 872196847 x 100% |
558 | PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN (PERENCANAAN DAN KEUANGAN) | 4.a.5. Rasio Belanja Urusan Pemerintahan Umum (dikurangi transfer expenditures) | (Jumlah belanja urusan pemerintahan – transfer Expenditures) : jumlah belanja APBD x 100% | Outcome | 74.90% % | 692758328302/ 924851207095 x 100% |
559 | PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN (PERENCANAAN DAN KEUANGAN) | 4.a.6. Opini Laporan Keuangan | Opini Laporan Keuangan 10 Tahun terakhir | Outcome | 10 Unit | Ada |
560 | PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN (PERENCANAAN DAN KEUANGAN) | 4.a.3. Maturitas system pengendalian intern pemerintah (SPIP) | | Outcome | Skor 3.038 - | hasil penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP |
561 | PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN (PERENCANAAN DAN KEUANGAN) | 4.a.4. Level kapabilitas APIP | | Outcome | Level 3 - | hasil QA |
562 | PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN (PENGADAAN) | 4.b.1. Persentase jumlah total proyek konstruksi yang dibawa ke tahun berikutnya. Yang ditandatangani pada kuartal pertama | jumlah kontrak infrastruktur dengan nilai besar yang perlu pembangunan dalam 3 kuartal yang ditandatangani pada kuartal pertama tahun n : jumlah kontrak keseluruhan tahun n x 100% | Outcome | 0% % | |
563 | PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN (PENGADAAN) | 4.b.2. Persentase jumlah pengadaan yang dilakukan dengan metode kompetitif | jumlah pengadaan yang dilakukan dengan metode kompetitif : Jumlah pengadaan yang dilakukan tanpa metode kompetitif x 100% | Outcome | 6.53 % % | 311/4765 x 100% |
564 | PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN (PENGADAAN) | 4.b.3. Rasio nilai belanja yangdilakukan melalui pengadaan | Jumlah nilai belanja langsung yang melalui pengadaan : Total belanja langsung x 100% | Outcome | 57.93% % | 455920000000 / 786953864994 x 100% |
565 | PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN (KEPEGAWAIAN) | 4.c.1. Rasio Pegawai Pendidikan Tinggi dan Menengah/Dasar (%) (PNS tidak termasuk guru dan tenaga kesehatan | Jumlah Pegawai menurut Pendidikan PT ke atas : Jumlah pegawai dengan pendidikan SMA ke bawah x 100% | Outcome | 203.94 % % | 828/406 x 100% |
566 | PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN (KEPEGAWAIAN) | 4.c.2. Rasio pegawai Fungsional (%) (PNS tidak termasuk guru dan tenaga kesehatan | Jumlah pegawai PNS fungsional (diluar guru dan tenaga kesehatan) : seluruh jumlah pegawai pemerintah (PNS tidak termasuk guru dan tenaga kesehatan x 100% | Outcome | 22.85 % % | 282/1234 x 100% |
567 | PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN (KEPEGAWAIAN) | 4.c.3. Rasio Jabatan Fungsional bersertifikat Kompetensi (%) (PNS tidak termasuk guru dan tenaga kesehatan | Jumlah pegawai Fungsional yang memiliki sertifikat kompetensi : seluruh jumlah pegawai Fungsional (PNS tidak termasuk guru dan tenaga kesehatan x 100% | Outcome | 22.85 % % | 282/1234 x 100% |
568 | PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN (MANAJEMEN KEUANGAN) | 4.d.1. Deviasi realisasi belanja terhadap belanja total APBD | Nilai absolut dari total belanja dalam realisasi/total belanja APBD)-1) x 100% | Outcome | -5.65% % | 924851207095/ 980191941000 x 100% |
569 | PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN (MANAJEMEN KEUANGAN) | 4.d.2. Deviasi realisasi PAD terhadap anggaran PAD dalam APBD | Nilai absolutdari total belanja dalam realisasi/total PAD dalam APBD)-1) x 100% | Outcome | 334.51% % | 924851207095/ 212850446000 x 100% |
570 | PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN (MANAJEMEN KEUANGAN) | 4,d.3 Manajemen aset | Jumlah Aset Manajemen
Apakah ada daftar aset tetap?
Apakah ada manual untuk menyusun daftar aset tetap?
Apakah ada proses inventarisasi aset tahunan?
Apakah nilai aset tercantum dalam laporan anggaran? | Outcome | Ya - | |
571 | PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN (MANAJEMEN KEUANGAN) | 4.d.4. Rasio anggaran sisa terhadap total belanja dalam APBD Tahun sebelumnya | Nilai realisasi SILPA/Total belanja anggaran tahun sebelumnya x 100% | Outcome | 30.171% % | 304345542695/ 1008741538000 x 100% |
572 | PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN (TRANSPARANSI DAN PARTISIPASI PUBLIK) | 4.e.1. Informasi tentang sumber daya yang tersedia untuk pelayanan | Belanja anggaran untuk unit pelayanan yang dapat diakses di website pemda ÷ Realisasi belanja untuk unit pelayanan yang dapat diakses di website pemda x 100% | Outcome | 0.5596% % | 4406591000/786953864994 x 100% |
573 | PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN (TRANSPARANSI DAN PARTISIPASI PUBLIK) | 4.e.2. Akses publik terhadap informasi keuangan daerah | Jumlah dokumen yang dipublikasikan di website pemda ÷ Total jumlah dokumen yang telah dirinci x 100 % | Outcome | 100% % | 1/1 x 100% |
574 | ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL | 3.e. Persentase perusahaan pemanfaatan panas bumi yang memiliki izin di kab/kota | Jumlah perusahaan pemanfaatan panas bumi yang memiliki izin | Outcome | Nihil - | |
575 | ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL | Penerbitan izin pemanfaatan langsung panas bumi dalam daerahkab/kota | Jumlah penerbitan izin pemanfaatan langsung panas bumi dalam daerah kab/kota | Output | Nihil - | |
576 | PERSANDIAN | 2.t. Tingkat keamanan informasi pemerintah | Perbandingan Jumlah nilai per area keamanan informasi dengan Jumlah area penilaian dikalikan 100% | Outcome | 1860% % | 93/5 x 100% |
577 | PERSANDIAN | 2.t.1 Persentase kegiatan strategis yang telah diamankan melaluikegiatan pengamanan sinyal dibanding banyaknya jumah kegiatan strategis yang harus diamankan | Perbandingan Jumlah kegiatan strategis teramankan dengan Jumlah kegiatan strategis yang ada dikalikan 100% | Output | 100% % | 1/1 x 100% |
578 | PERSANDIAN | 2.t.2 Persentase system elektronik yang telah menerapkan prinsipsistem manajemen yang telah menerapkan prinsip2 manajemen keamanan informasi (SMKI) dan atau aplikasi persandian dibanding jumlah sistem elektronik yang ada pada pemerintahdaerah | Perbandingan Jumlah SE yang menerapkan SMKI dan diamankan sertifikat elektronik atau aplikasi penyandian dengan Jumlah SE yang ada dikalikan 100 % | Output | 40% % | 4/10 x 100% |
579 | PERSANDIAN | 2.t.3 Persentase sistem elektronik/asset informasi yang telah diaudit dengan resiko kategori rendah | Perbandingan Jumlah SE atau Aset informasi yang telah diaudit dengan resiko kategori rendah dengan Jumlah SE yang ada dikalikan 100% | Output | 100% % | 10/10 x 100% |
580 | PERSANDIAN | 2.t.4 Persentase titik yang diamankan dibanding dengan jumlahseluruh titik pada pemerintah daerah berdasarkan PolaHubunganKomunikasi Sandi (PHKS) yang ditetapkan | Perbandingan Jumlah titik teramankan dengan Jumlah titik pada PHKS dikalikan 100% | Output | 100% % | 1/1 x 100% |